Banyumas – Lebih dari 7.268 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 22.989 jiwa di Kabupaten Banyumas mengalami kekurangan air bersih sebagai dampak dari musim kemarau. Kekeringan ini melanda 26 desa yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Budi Nugroho, menjelaskan bahwa kekeringan terjadi akibat menurunnya curah hujan selama musim kemarau. Kondisi ini membuat sejumlah daerah mengalami kekurangan air bersih, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
“Masuk dasarian terakhir, RSUD Banyumas juga kami droping air bersih karena perediaan air bersih yang menipis,” kata Budi Nugroho.
Dia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menghemat air selama musim kemarau ini. BPBD Banyumas telah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan, seperti mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Meski demikian, upaya tersebut tidak akan cukup tanpa dukungan penuh dari masyarakat dalam menjaga dan menghemat penggunaan air.
“Kami harap semua pihak termasuk masyarakat menyadari pentingnya keberadaan air. Karena di beberapa tempat daerahnya memang tidak tersedia air selama musim kemarau. Karena itu hemat air menjadi penting pada musim ini,” katanya.
Pemerintah daerah juga berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kekeringan ini, termasuk mencari sumber air alternatif untuk memastikan ketersediaan air bersih yang lebih stabil di masa depan.
sumber: rri.co
Polresta Banyumas, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Dr. Ari Wibowo, S.I.K., M.H., Pemkab Banyumas, Kabupaten Banyumas, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Banyumas, Polisi Banyumas, Ari Wibowo, Artanto, Ribut Hari Wibowo