SEMARANG – Jelang pilkada Polda Jateng latih personil pengawal pribadi (Walpri) tambahan untuk pasangan calon kepala daerah.
Personil tambahan pengawal pribadi yang dilatih di Mako Brimob Kompi Simongan Satbrimob Polda Jateng.
Pelatihan dilakukan mulai tanggal 17 hingga 22 September 2024. Pelatihan diawali dengan apel yang dipimpin Wakapolda Jateng Brigjen Pol Agus Suryonugroho.
Wakapolda mengatakan Polda Jateng menyiapkan 92 personel walpri tambahan.
Personel tambahan untuk memenuhi kebutuhan dari delapan kabupaten dan kota yang memiliki lebih dari dua pasangan calon kepala daerah.
“Kebutuhan tambahan personil Walpri muncul akibat adanya delapan kabupaten dan kota yang memiliki lebih dari dua pasangan calon kepala daerah. Sebagai antisipasi, Polda Jateng menyiapkan 92 personil tambahan yang telah melalui proses seleksi ketat,” jelasnya, saat memimpin apel di Kompi Simongan Satbrimob Polda Jateng, Selasa (17/9/2024).
Menurutnya, Walpri tambahan tersebut berasal dari delapan satuan wilayah, yaitu Polresta Cilacap, Polresta Pati, Polres Tegal Kota, Polres Temanggung, Polres Pemalang, Polres Kendal, Polres Salatiga, dan Polres Klaten.
Mereka telah lulus berbagai tes, termasuk tes psikologi, dan akan menjalani pelatihan yang mencakup kemampuan menembak, bela diri, proteksi VIP, serta pelatihan fisik lainnya.
“Melalui pelatihan ini diharapkan personil Walpri memiliki kematangan jiwa, mental yang baik, keterampilan beladiri, kemampuan menembak dan pengawalan guna meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya berbagai potensi permasalahan dalam pelaksanaan tugasnya mengawal pasangan calon,” jelasnya.
Wakapolda berharap seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan berkomitmen serta menunjukan dedikasi yang tinggi sehingga saat menghadapi tugas sebenarnya sudah siap dan memiliki kewaspadaan yang tinggi
“Dengan pelatihan ini, kami berharap seluruh personil Walpri mampu bertindak profesional, prosedural, dan humanis, sehingga tugas pengawalan dapat berjalan aman dan lancar,” jelasnya.
Terkait kerawanan, Wakapolda menyebut pilkada mempunyai kerawanan yang lebih kompleks dari pemilu sebelumnya.
Hal ini karena para paslon mempunyai hubungan emosional lebih dekat dengan pendukungnya.
Selain itu para paslon pilkada lebih dikenal di daerah pemilihan masing-masing sehingga terjadi fanatisme politik.
Hal itu berpotensi memicu konflik sosial serta masyarakat yang pro dan kontra bisa berhadapan langsung.
“Oleh karena itu, personil Walpri tidak boleh lengah sedikitpun dalam mengantisipasi ancaman dan gangguan kamtibmas yang mungkin terjadi dan berdampak bagi keselamatan calon kepala dan wakil kepala daerah,” tuturnya.
Ia mengatakan tugas Walpri merupakan suatu kehormatan bagi Polri, sehingga netralitas dan profesionalisme personil Walpri harus dijaga sepanjang pelaksanaan tugas.
Selain itu para personil juga diharapkan dapat menjaga kesehatan serta merawat peralatan yang disediakan sebagai penunjang tugas pengawalan.
“Tugas pengawalan pribadi merupakan kehormatan bagi Polri, oleh karena itu jaga marwah Polri dengan menjaga netralitas dan tidak memihak salah satu pasangan calon. Jaga kesehatan serta rawat prasarana yang diberikan oleh dinas sebagai alat penunjang tugas pengawalan para calon,” tandasnya.
sumber: TribunJateng.com
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo