BeritaHeadlines

Polisi Razia Warung Olahan Daging Anjing di Semarang secara Masif

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polisi Razia Warung Olahan Daging Anjing di Semarang secara Masif

Share this article
Img 20240112 184253 141054496

Semarang – Sejumlah warung di Kota Semarang yang dicurigai menjual olahan daging anjing dirazia petugas Polrestabes Semarang.

Kasat Samapta Polrestabes Semarang, AKBP Wisnugroho Yulianto mengatakan kegiatan ini dilakukan secara gabungan dari Polrestabes Semarang, Satpol PP, dan Dinas Pertanian, Kamis (11/1) malam.

“Ada beberapa titik yang kami singgahi, tadi sesuai dengan hasil input data dari Intel Polrestabes Semarang, ada sekitar enam sampai tujuh titik,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang, Jumat (12/1).

Lokasi warung yang dicurigai dan telah didatangi tersebut antara lain berada di daerah Ki Mangunsarkoro, dan Sompok.

Namun, ada yang tidak berjualan alias tutup. Kemudian, kegiatan dilanjutkan ke wilayah Sunan Kuning, Argorejo, Semarang Barat.

“Ada beberapa tempat yang tutup, dimungkinkan karena situasi hujan gerimis. Terakhir kita melaksanakan di daerah Sunan Kuning disinyalir ada berapa titik yang dulunya menjual,” bebernya.

“Akan tetapi dengan adanya imbauan dari Pak Lurah maupun dari Komunitas Satwa, mereka sudah tidak menjual daging anjing lagi dan sudah kita datangi, tidak ada makanan yang disajikan berupa daging anjing. Nihil,” tegasnya.

Meski demikian, kegiatan razia akan terus dilakukan secara berkelanjutan dengan menggandeng komunitas satwa.

Langkah ini juga dilakukan untuk mengumpulkan titik-titik atau lokasi tempat penjualan daging anjing.

“Jadi tidak menutup kemungkinan juga nanti di Polsek-polsek kami juga minta informasinya, akan kita tindaklanjuti gabungan seperti pada kegiatan ini,” pungkasnya.

Sementara, salah satu pemilik warung, Endang mengakui, sempat menjual masakan daging anjing.

Namun, kini sudah tidak lakukan setelah mendapat imbauan dari pihak kelurahan terkait larangan menjual masakan daging anjing. Sekarang beralih jualan rica-rica ternak mentok.

“Jualan dulu jualan sudah puluhan tahun, dari bapak turun temurun ke saya. Sekarang ada kasus kayak gini ya, tidak saya teruskan. Dapat imbauan dari Pak Lurah, dilarang. Oh ya. Kemudian dari Komunitas Anjing, oh ya. Terus akhirnya tidak jualan,” katanya.

“Penghasilan menurun tidak apa-apalah. Rica Rica mentok juga terkenal di tempat saya. Lumayan ramai. Tidak harus daging anjing,” imbuhnya.

sumber : radarsemarang.jawapos.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng