Berita

Satgas Pangan Polri Ungkap Penyebab Gagal Panen Bawang Merah di Brebes

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Satgas Pangan Polri Ungkap Penyebab Gagal Panen Bawang Merah di Brebes

Share this article
Satgas Pangan Polri Mengungkap Penyebab Gagal Panen Bawang Merah Di

BREBES – Tim Satgas Pangan Polri kembali melakukan pengecekan terhadap kebutuhan bahan pokok usai Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024. Kini, Tim Satgas Pangan Polri mengecek sentra produksi bawang merah di wilayah Brebes, Jawa Tengah.

Kanit III Subdit I Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, AKBP Adithia Bagus mengatakan Tim Satgas Pangan Polri bersama Dinas Pertanian Kabupaten Brebes, melihat penyebab gagal panen akibat banjir dan kekeringan.

“Pada Bulan April 2024, jumlah luas tanam 5.509 hektare, kurang lebih 5000 hektare sudah tanam (90 persen) dan panen diperkirakan akhir Mei sampai dengan akhir Juni 2024,” kata Adithia melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (1/5).

Menurutnya, data Tahun 2023, luas tanam sekitar 26.331 hektare, luas panen 24.182 hektare, produksi 289.942,1 ton dan produktivitas 11,92 ton/hektare. Menurut dia, jumlah luas lahan yang terdampak gagal panen diantaranya kekeringan lahan bawang merah minggu ke-4 bulan Desember 2023 seluas 930 hektare.

Baca Juga: Resmi Diungkap, Mobil Listrik Baru Neta V-II Sekarang jadi Lebih Murah, Berapaan?

“Banjir 11 Februari 2024 seluas 71 hektare, banjir 26 Februari 2024 seluas 196 hektare, banjir 7 Maret 2024 seluas 42 hektare, dan banjir 18 Maret 2024 seluas 238 hektare,” tuturnya.

Oleh karenanya, rencana tindak lanjut Tim Satgas Pangan Polri yakni mendorong wilayah sentra produksi lain agar menjaga kelancaran pendistribusian, mengimbau Dinas terkait agar memonitor proses panen secara ketat, sehingga dapat antisipasi bila terjadi permasalahan panen.

Ia menyebut distributor wilayah Brebes ini merupakan supplier bawang merah untuk pendistribusian ke Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Kroya Cilacap, dan Pasar Metro Lampung sebanyak 6 ton.

“Satgas Pangan melakukan patroli pemantauan di wilayah sentra produksi bawang merah seperti Nganjuk, Demak, dan lain-lain,” kata Adithia.

Adithia merinci gudang distributor yang dilakukan pengecekan milik Irvan di Jalan Karang Balai, Larangan, Brebes, dengan kapasitas gudang coldstorage sebesar 100 ton. Adapun, kata dia, pendistribusian ke Pasar Cibitung, Pasar Cikopo, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Tanah Tinggi, Pasar Palembang, Pasar Metro Lampung.

“Harga pembelian Rp30.000/Kg (biasa), Rp35.000/Kg (super). Harga jual sampai ke pasar Rp40.000/kg, jumlah pengiriman 100 ton/hari,” ucapnya.

Kemudian, gudang milik Alex Chandra selaku Ketua ABMI terletak di Jalan Klampok, Wanasari, Kabupaten Brebes, dengan kapasitas kurang lebih 4.000 ton. Menurut dia, harga beli Rp15.000/kg (biasa) sampai Rp20.000 (super) pada akhir Januari 2024. Sedangkan, harga jual saat ini Rp30.000/Kg, jumlah stok saat ini di gudang 50 ton, dan jumlah stok benih bawang merah ada sebanyak 400 ton

“Terakhir Gudang Beny Santoso di Jalan Klampok dengan kapasitas 10.000 ton. Harga beli bulan Februari 2024 seharga Rp18.000 (biasa) sampai Rp22.000 (super). Harga jual Rp30.000 (biasa) sampai Rp42.000 (super),”tutupnya.

sumber: jawapos

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono