Berita

Polsek Lasem Amankan Arak – Arakan Rupang Budha dan Puja Bakti Peringatan Hari ASADHA

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polsek Lasem Amankan Arak – Arakan Rupang Budha dan Puja Bakti Peringatan Hari ASADHA

Share this article
Polsek Lasem Amankan Arak – Arakan Rupang Budha Dan Puja

Rembang –  Kapolsek Lasem Polres Rembang yang diwakili oleh Kanit Samapta Polsek Lasem Ipda Teguh Hariyana melaksanakan pengamanan kegiatan Prosesi Arak- arakan Rupang Budha Dan Puja Bakti Peringatan Hari ASADHA 2567/2024 (Memperingati pertama kalinya Buddha Gautama mengajarkan Dhamma kepada Lima Pertapa) yang dihadiri ± 300 Orang jamaat dan masyarakat sekitar di Vihara Ratana Vana Arama Sendangcoyo Lasem, Sabtu (06/07/2024) sore hingga malam.

Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kanit Samapta Polsek Lasem Ipda Teguh Hariyana, Kepala desa Sendangcoyo, Bp. Darto, Bhabinkamtibmas Bripka Saechul Mahfuz, Babinsa Sertu Karmanto, Pimpinan Vihara Ratana Vana Arama Banthe Piyadhiro Thera dari Jepara, Bante Joti’ Damo Mahatera dari Pekalongan, Bante Catak Manu Mahatera dari Pati, Banthe Sacapiyo dari Kec. Pandangan, Banthe Dhama Mito Salatiga, Bante Kemadirotera dari Semarang, Bante Cita Nando dari Kalimantan, Bante Jayamedho Malang, Samanera Pembimbing Attalankaro dari Malang, Samanera Pembimbing Abhayalankaro dari Malang, Attasilani Pembimbing Santutti dari Juana, Attasilani Pembimbing Metta dari Juana, Peserta Attasilani 26 Orang, Samanera kecil sebanyak 49 orang anak, Anggota Koramil Lasem, Anggota Polsek Lasem, Jamaat Vihara ratana Vana Arama dari Magelang, Salatiga, Jepara, Pati dan Rembang.

Dengan rangkaian kegiatan sbb:
1. Pukul 14.00 Wib, Para Jamaat Vihara Ratana Vana Arama berkumpul untuk persiapan pelaksanaan Prosesi Arak- arakan Rupang Budha dan Gunungan makanan.

2. Pukul 14.10 Wib, Para Jamaat dari Vihara Ratana Vana Arama Dkh. Tluweng menuju Vihara Cetya Widya Loka Dkh. Kebon Ds. Sendang Coyo lasem, untuk mengambil Gunungan makanan, berjarak ± 3 Km.

3. Pukul 14.55 Wib, Rombongan telah tiba di Vihara Cetya Widya Loka, dilanjutkan menata Gunungan makanan untuk pelaksanaan Kirab.

4. Pukul 15.15 Wib, Rombongan Melaksanakan Ibadah di Vihara Cetya Widya Loka Dukuh Kebon, dipimpin oleh Bante Piyadiro Thera.

5. Pukul 15.25 Wib, Rombongan melaksanakan Prosesi Arak- arakan Rupang Budha dan Gunungan makanan menuju kembali ke Vihara Ratana Vana Arama Dukuh Tluweng sejauh 3 Km dengan jalan kaki.

6. Pukul 16.40 Wib, Rombongan Kirab telah tiba di Vihara Ratana Vana Arama Dukuh Tluweng dilanjutkan istirahat.

Pada Pukul 18.00 Wib, Jamaat umat Budha melaksanakan ibadah di Pendopo Sudamu dipimpin oleh Bante Piyadiro Thera dengan susunan acara sbb :
1. Penyalaan lilin oleh Banthe Piyadiro Thera
2. Pembacaan doa Puja oleh Banthe Piyadiro Thera.
3. Penyampaian Khotbah oleh Banthe Jotik Dhamo Magelang.
4. Pemberkatan kepada jemaat dengan pemercikan air suci.
5. Doa penutup puja.

Penyampaian Banthe Piyadhiro Thera dalam Ceramah Peringatan Hari Asadha, sbb:
– Maha Puja Asadha merupakan salah satu dari empat hari besar Agama Buddha, yakni memperingati pertama kalinya Buddha Gautama mengajarkan Dhamma kepada Lima Pertapa, yaitu Dhammacakka Pavatana Sutta (Kotbah Pemutaran Roda Dhamma),yang mana perayaan Hari Maha Puja Asadha jatuh pada Bulan Juli.
– Kami mengajak Umat Buddha mengikuti Puja Asadha dengan sepenuhnya dan kesungguhan hati serta mengutamakan nilai nilai yang dapat membangun rasa kebersamaan dan kerukunan baik intern umat Buddha, antar umat beragama, maupun dengan pemerintah
– Maka sikap saling menghormati, saling menerima dan saling mengerti terhadap sesama perlu di pertahankan agar semuanya dapat hidup berdampingan dengan yang lain agar tercipta Rasa kebersamaan, toleransi serta rasa persatuan dan kesatuan yang kuat
– Kitab suci Tripitaka terdiri lebih dari ratusan ribu Sutta. Untuk membacanya sampai habis mungkin butuh waktu lebih dari puluhan tahun,Namun dari semua ajaran Buddha yang begitu banyak,ada ajaran yang sangat luar biasa, yaitu ajaran tentang penderitaan. Hal terpenting dari ajaran ini adalah bagaimana cara melenyapkan penderitaan. Penderitaan akan lenyap ketika sebab dari penderitaan, yaitu: keinginan (tanha), dapat diatasi caranya dengan sungguh-sungguh dengan melaksanakan delapan unsur jalan utama.
– Bila orang bijak berkata dengan benar, berhenti menghujat, membicarakan orang lain, dan menghancurkan lingkungan, maka berhentilah hawa nafsu dalam batin. Untuk itu, umat Buddha harus selalu berjuang meningkatkan sati sampajana dan kebijaksanaan agar hidup bahagia.

Selama giat berjalan lancar aman dan Kondusif, selesai pukul 20.00 wib, dengan pengamanan dari Anggota Polsek Lasem dan Koramil Lasem.

 

Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Suryadi, Kabupaten Rembang, Pemkab Rembang, PolisiNgajiPolisiNyantri, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Nanang Haryono, Kepolisian Resor Rembang, Polisi Rembang