Berita

Anak-anak di Banjarnegara Enggan Sekolah, Alasanya Korban Bully hingga Menikah

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Anak-anak di Banjarnegara Enggan Sekolah, Alasanya Korban Bully hingga Menikah

Share this article
Faktor Anak Anak Di Banjarnegara Tak Mau Sekolah: Bullying Dan Pernikahan

BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan terus bergerak untuk mengassessment anak tidak sekolah (ATS) di Banjarnegara.

Hal tersebut di sampaikan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sila Satriana saat mendampingi Unicef mengunjungi salah satu anak tidak sekolah di Desa Petir , Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara kemarin.

“Kami akan terus berupaya mengajak anak-anak tidak sekolah di Banjarnegara untuk kembali bersemangat bersekolah melalui program “ mayuh sekolah maning,” kata Sila

Sila mengatakan, permasalahan anak tidak sekolah di Banjarnegara beragam. Berdasarkan informasi dari orang tua dan ATS, mereka menghadapi permasalahan mulai dari faktor ekonomi, hingga sudah tidak memiliki semangat dan minat untuk belajar, karena di bully dan karena menikah.

Untuk itu Ia mengajak orang tua, pemerintah desa, tokoh masyarakat untuk bersama-sama memberikan semangat kepada anak-anak putus sekolah agar bisa kembali ke sekolah.

“Kami mohon dukungan dari berbagai pihak dari orang tua, pemerintah desa dan ATS sendiri agar mau bersemangat kembali ke sekolah , pemerintah daerah nantinya akan memberikan solusi melalui program PKBM dan Pendidikan lainnya,” lanjutnya.

Saat berkunjung ke Desa Pucung Bedug dan Desa Petir Kecamatan Purwanegara, Tim menemui 7 target anak tidak sekolah. Dari 7 orang anak tersebut, 6 ATS mau diajak masuk kembali ke sekolah melalui PKBM.

“Kami berterima kasih kepada Unicef yang telah mendampingi kami mengunjungi dan memberikan motivasi kepada anak tidak sekolah, “ tambahnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Banjarnegara Noviyanto Kusumawijaya AP mengatakan, berdasarkan data ATS di Kabupaten Banjarnegara, saat ini tercatat ada 5729 anak tidak sekolah yang tersebar di 20 kecamatan.

Sebelumnya tim yang terdiri dari Staff Ahli Bidang pemerintahan, Hukum dan Politik, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga , Baperlitbang dan Dinas Sosial pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak yang tergabung dalam program “Mayuh Sekolah Maning” sudah mengunjungi secara sampling di empat desa, yaitu desa Bandingan Kecamatan Rakit, Desa Mertasari, Desa Pucung Bedug dan Desa Petir Kecamatan Purwanegara.

“Tim sudah memberikan arahan kepada mereka untuk kembali ke sekolah, kami berharap masalah ATS ini agar bisa selesai di Banjarnegara, anak anak ini akan kita arahkan baik ke sekolah formal ataupun non Formal dan nanti kita berikan bantuan,”katanya.

sumber: TribunBanyumas.com

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kasatlantas Polres Banjarnegara, Satlantas Polres Banjarnegara, Iptu Mohammad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Banjarnegara, Polisi Banjarnegara