Berita

Bupati Banyuwangi Dorong Kewaspadaan Terhadap Judol dan Pinjol dalam Sinergitas 3 Pilar

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Bupati Banyuwangi Dorong Kewaspadaan Terhadap Judol dan Pinjol dalam Sinergitas 3 Pilar

Share this article
Sinergitas 3 Pilar Di Banyuwangi, Bupati Himbau Kewaspadaan Terhadap Judol

BANYUWANGI – Dalam upaya menjaga kondusivitas wilayah, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, memimpin Rapat Koordinasi Sinergitas 3 Pilar di Lapangan Tenis, Gor Tawang Alun, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu, 7 Agustus 2024. Kegiatan ini mengusung tema ‘Melalui Sinergitas 3 Pilar Kita Mantapkan Pembangunan Wilayah yang Semakin Maju, Sejahtera, Berkah dan Berkelanjutan’.

Salah satu fokus utama dalam rapat tersebut adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman judi online (Judol) dan pinjaman online (Pinjol) yang semakin marak.

“Judol dan Pinjol tidak hanya membahayakan pribadinya, tapi juga keluarganya. Bahkan, kedua hal itu juga akan meningkatkan kasus-kasus kriminalitas di masyarakat,” kata Ipuk dalam pemaparan materi rapat.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Ipuk, jumlah pemain judi online sangat mengkhawatirkan. Terdapat 80.000 orang berusia 10 tahun ke bawah, 440.000 orang usia 10 sampai 20 tahun, 520.000 orang usia 21 sampai 30 tahun, 1.640.000 orang usia 31 sampai 50 tahun, dan 1.350.000 orang berusia di atas 50 tahun yang terlibat dalam aktivitas tersebut.

Melihat data tersebut, Ipuk mengambil langkah konkret untuk menghalau judol dan pinjol di Banyuwangi melalui literasi keuangan.

“Kami telah bekerjasama dengan OJK dan Bank Indonesia serta perbankan, agar CSR mereka bisa digunakan untuk sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat terkait literasi keuangan,” ujarnya.

Selain itu, Ipuk juga berencana untuk membranding kasus-kasus pinjol dan judol sebagai bahan pelajaran bagi masyarakat yang masih penasaran terkait dua hal tersebut.

“Sosialisasi terkait digitalisasi kepada masyarakat akan digalakkan, terutama cara bermain medsos yang bijak dan benar. Sebab, iklan-iklan judol dan pinjol yang sering bermunculan di medsos membuat masyarakat penasaran atau kepincut,” tambahnya.

Dalam diskusi dengan Wakapolresta Banyuwangi, Ipuk menggarisbawahi bahwa masalah judi online sering kali tidak disadari oleh pelakunya. “Kadang-kadang orang tidak merasa main judi,” terangnya.

Ipuk berharap dengan kegiatan ini dapat merajut sinergitas dengan tiga pilar yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk terus bersama-sama membangun Banyuwangi.

“Angka kemiskinan terus turun dalam 4 tahun terakhir. Dari 7,34 persen di tahun 2023, kini 6,54 persen tahun 2024. Alhamdulillah, semua gotong royong kita menunjukkan kinerja positif, Banyuwangi berhasil menurunkan kemiskinan sebesar 0,8 persen,”tambah Ipuk.

Banyuwangi juga terus menggenjot pembangunan infrastruktur. Pada Tahun 2024 telah dialokasikan anggaran sebesar lebih dari Rp277 Miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di 1.626 titik. Juga anggaran sebesar lebih dari Rp86 Miliar untuk pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi pada 492 titik.

“Mari kita jadikan Banyuwangi sebagai daerah yang aman, nyaman, dan bisa mensejahterakan serta membahagiakan masyarakatnya,” tegasnya.

Kegiatan Sinergitas 3 Pilar kali ini juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Kabupaten Banyuwangi atau yang mewakili. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh SKPD, Camat, Kades, Lurah, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta perwakilan dari lembaga, tokoh masyarakat, dan ormas.

Sementara itu, Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Arh Joko Sukoyo yang diwakili oleh Kasdim 0825 Banyuwangi, Mayor Kav Suprapto, dalam paparannya menyampaikan tentang bahaya judi slot atau judi online yang dapat berdampak pada seseorang hingga hilang akal bahkan bunuh diri. “Maka dari itu, saya kalau di kantor ada rekan kita yang mojok sambil main hp, siram air biar dia sadar. Sehingga kita dapat mengurangi hal-hal yang disampaikan bupati tadi salah satunya judol dan ini korbannya juga sudah cukup banyak,” paparnya.

Suprapto mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi dan melindungi keluarga dari bahaya pinjol dan judol. “Mari kita sama-sama mengawasi keluarga kita. Karena judi dan pinjol, terutama pinjol tidak bisa putus kalau tidak yang putus server yang meminjamkan,” ajak Suprapto.

Sumber : timesindonesia.co.id

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono