Berita

Protes Warga Kadokan Sukoharjo: Kos Transit yang Diduga untuk Prostitusi Disegel

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Protes Warga Kadokan Sukoharjo: Kos Transit yang Diduga untuk Prostitusi Disegel

Share this article
Protes Warga Kadokan Sukoharjo: Kos Transit Yang Diduga Untuk Prostitusi

Sukoharjo – Sebuah kos transit yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo disegel warga. Mereka resah, karena tempat itu diduga digunakan sebagai tempat prostitusi.
Lokasi kos transit itu cukup tersembunyi, yang berada di ujung gang buntu, dan depannya areal persawahan. Dengan membawa berbagai spanduk, warga mendatangi kos transit itu, dan memasang MMT di depan tempat itu.

“WARGA DK. MORO RW 02 KELURAHAN KADOKAN, GROGOL, SUKOHARJO
MENOLAK KERAS !!!
ADANYA KOST TRANSIT YANG DISALAH GUNAKAN BUAT AJANG MESUM (PROSTITUSI),” tulis spanduk yang dipasang warga.

Ketua RW setempat Sumardi mengatakan, kos transit itu baru buka beberapa bulan terakhir. Awalnya warga tak mempersoalkan keberadaan homestay itu, namun karena tamu yang datang seringnya berpasangan, warga jadi resah.

“Kami menolak keras adanya kos transit yang disalahgunakan untuk ajang mesum atau prostitusi di kampung ini, yang sangat meresahkan masyarakat,” kata Sumardi kepada awak media, Kamis (8/8/2024).

Dia menjelaskan, tamu yang datang baik di waktu pagi, siang, dan malam. Mereka hanya menggunakan kos itu beberapa jam saja lalu pergi.

“Warga resah sekali. Pagi siang malam ada tamu yang (datang) selalu berpasangan. Tidak lama, paling 1-2 jam, paling lama 3 jam sudah keluar lagi. Dan di sebelah sana ditemukan banyak bekas alat kontrasepsi,” ucapnya.

Keresahan warga berbuntut pada pelaporan ke Pemerintah Desa Kadokan. Sumardi menjelaskan, pada tanggal 7 Juli dan 4 Agustus sempat ada mediasi antara warga dengan pemilik kos, yang difasilitasi pemerintah desa setempat.

“Pada saat mediasi yang kedua, ada kesepakatan untuk berhenti dulu, tapi tetap dilanggar pengelola kos,” ucapnya.

Dia mengatakan, warga ingin tempat tersebut menjadi rumah kos seperti umumnya. Tidak digunakan untuk hal-hal yang meresahkan warga.

Dihubungi terpisah, Camat Grogol Herdis Kurnia Wijaya mengatakan, belum mengetahui permasalahan itu. Namun kejadian ini akan ia dalami.

“Mungkin baru diselesaikan di tingkat desa, oleh Pak Lurah (Kades). Nanti saya coba koordinasi dengan Pak Lurahnya,” kata Herdis.

Sementara itu, Kepala Desa Kadokan Suyono, belum bisa dihubungi detikJateng untuk dimintai keterangan.

sumber: detikjateng

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo Sigit, AKBP Sigit, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Sukoharjo, Polisi Sukoharjo, Artanto, Ribut Hari Wibowo