BANYUWANGI – Ratusan anak melepasliarkan tukik di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi Kamis, 15 Agustus 2024.
Mereka tampak bersemangat. Sebelum melakukan pelepasliaran tukik, mereka lebih dulu mendapatkan edukasi tentang penyu yang saat ini terancam punah. Mereka diajari untuk mengenal konservasi penyu sejak dini.
Pelepasliaran tukik ini dilakukan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF). Kegiatan ini melibatkan ratusan anak-anak mulai dari sekolah TK, SD, hingga kelompok home schooling. Sebelum proses pelepasliaran, ratusan anak-anak itu lebih dulu diberikan pengetahuan tentang penyu.
“Sebelum melepasliarkan tukik, kita memberikan edukasi pada anak-anak, menjelaskan tentang penyu yang sangat terancam punah,” jelas Founder BSTF Wiyanto Haditanojo.
Pria yang akrab dipanggil Wiwit ini menambahkan, penyu masuk kategori hewan purba. Sejak zaman dinosaurus atau sekitar 200 juta tahun yang lalu penyu sudah ada. Namun dalam kurun waktu 30 sampai 40 tahun tahun terakhir keberadaannya sudah menurun sangat tajam. Oleh karena itu, anak-anak diberikan edukasi untuk membangun kesadaran turut serta dalam konservasi penyu.
“Tujuannya agar sejak dini mereka sudah mengerti apa itu konservasi, terutama konservasi penyu yang terancam punah keberadaannya,” tegasnya.
Ditambahkannya, ada 400 ekor tukik yang dilepasliarkan hari ini. Tukik tersebut berasal dari penetasan Intan Ruang milik BSTF. Dia menyebut, Intan Ruang ini memang spesial didesain untuk menetaskan telur penyu yang ada di Banyuwangi.
Intan Ruang ini, menurutnya, juga bisa menampung banyak telur untuk ditetaskan. Ada sekitar 15 ribu telur penyu yang ditetaskan di Intan Ruang. Dari jumlah itu, baru sekitar 65 persen telur yang sudah menetas.
“Yang kita lepas hari ini, yang menetas tadi malam. Kita ikut seperti di alam, menetas langsung dilepas liarkan,” ujarnya.
Ratusan anak yang turut dalam pelepasliaran ini tampak antusias dan bersemangat. Begitu tukik dilepasliarkan di pasir, mereka dengan semangat berteriak memberikan dukungan bagi penyu yang baru mereka lepas liarkan.
“Seru sekali, senang bisa ikut,” kata salah satu anak yang ikut melakukan pelepasliaran, Sarah
Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono