Berita

Pembongkaran Makam Wali Palsu di Wonosobo, Videonya Hebohkan Media Sosial

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Pembongkaran Makam Wali Palsu di Wonosobo, Videonya Hebohkan Media Sosial

Share this article
Pembongkaran Makam Wali Palsu Di Wonosobo, Videonya Hebohkan Media Sosial

WONOSOBO – Viral di media sosial video pembokaran makam yang disebut sebagai makam wali abal-abal di Wonosobo, Jateng.

Video itu viral di media sosial TikTok dan mendapat banyak tontonan dan komentar.

Lantas bagaimana sebenarnya kronologi pembongkaran makam itu?

Dalam unggahan akun Tiktok @Argama Balarama video dengan durasi kurang lebih 6 menit memperlihatkan aksi pembongkaran makam.

Hingga berita ini ditulis postingan itu sudah mendapat belasan ribu komentar warganet.

“rabu 28 agustus makam wali abal abal kalicutang dibongkar oleh pemerintah dan masyarakat.,”

“.78 klaim makam ba’alwi di Desa Ngalian Wadaslintang Wonosobo dibongkar seusai rapat bersama,” tulis keterangan dalam caption unggahan Tiktok @Argama Balarama.

Saat dikonfirmasi wartawan, Arga Balarama yang juga salah satu tim pembongkar Makam Kali Cuthang membenarkan kejadian tersebut.

Dijelaskannya, pembongkaran makam tersebut dilakukan untuk menghindari pembelokan sejarah.

Pasalnya, banyak orang meragukan makam tersebut sebagai makam ulama dan wali di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo itu.

Selama dua tahun ini setidaknya ada sebanyak 78 makam yang berada di perbatasan Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang yang pada akhirnya dibongkar.

Puluhan nisan yang berada di Kali Cuthang diklaim sebagai makam fiktif dan tidak dapat diakui sebagai penemuan yang sah secara ilmiah.

“Untuk membuktikan itu, kita terjunkan tim melakukan serangkaian penelusuran dan interpretasi atas fakta-fakta yang ada, namun kami tidak menemukan bukti konkret yang mendukung bahwa disitu pernah tinggal atau dijadikan sebagai makam ulama,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, penemuan makam tersebut awalnya dibangun di tanah ilalang yang berstatus tanah GG, milik desa pada tahun 2022 lalu.

Penemuan puluhan makam ini hanya berdasarkan informasi dari beberapa tokoh masyarakat melalui pendekatan spiritual, tanpa didukung kajian ilmiah dan bukti kesejarahan yang ada di sekitar lokasi.

sumber: TribunJateng.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo