Berita

Santri Tewas Diduga Dibully Senior di Ponpes Sukoharjo, Rokok Jadi Pemicu

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Santri Tewas Diduga Dibully Senior di Ponpes Sukoharjo, Rokok Jadi Pemicu

Share this article
Kronologi Santri Ponpes Sukoharjo Tewas, Diduga Korban Bullying Senior Karena

SUKOHARJO – Awal mula santri pondok pesantren di Sukoharjo tewas diduga karena jadi korban bullying diungkap ayah korban.

Disebutkan bocah berusia 13 tahun berinisial AKP itu meninggal dunia setelah dianiaya oleh seniornya di pondok pesantren.

Korban berasal dari Kota Solo yang menjadi santri di ponpes Ponpes Az Zayadiyy di Sukoharjo.

Peristiwa ini diketahui keluarga korban setelah mereka menerima kabar duka pada Senin (17/9/2024) pukul 13.00 WIB.

Korban diketahui merupakan siswa di SMP Pesantren Tahfidz di Sukoharjo.

Jenazah AKP telah diotopsi di Rumah Sakit Moewardi Solo dan dimakamkan pada hari yang sama.

Atmosfer duka menyelimuti rumah duka AKP pada Selasa (18/9/2024).

Isak tangis keluarga dan kerabat tak terbendung saat melepas kepergian korban.

Tri Wibowo, ayah AKP, mengungkapkan kecurigaannya bahwa putranya menjadi korban bullying sebelum akhirnya mengalami penganiayaan.

“Jadi, hari itu dengan alasan senioritas, kakak tingkat anak saya minta rokok, padahal anak saya tidak merokok.”

“Karena alasan itu anak saya dipukuli,” ujar Tri, Selasa.

Menurut dia, peristiwa ini didasari oleh senioritas yang tidak seharusnya terjadi di lingkungan pendidikan.

Tri menambahkan bahwa putranya sempat pulang ke rumah beberapa waktu lalu dengan raut wajah yang sayu.

Namun, ia tidak menaruh curiga karena AKP selalu mengatakan bahwa keadaannya baik-baik saja di pesantren.

“Itulah, anak saya tidak pernah bilang apa-apa. Ketika saya tanya katanya di sana baik-baik saja.”

“Sehingga saya selalu berpikiran positif,” ungkap Tri, dengan nada sedih.

Keluarga AKP telah memutuskan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

Mereka berharap dapat mengungkap kebenaran di balik kematian tragis putra mereka dan meminta pihak berwajib untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas.

“Saya ingin kejelasan apa sebenarnya yang terjadi pada anak saya,” tegas Tri.

Dia juga berharap, kasus ini bisa terselesaikan sehingga tidak ada korban lain seperti yang terjadi pada anaknya.

“Saya ingin anak saya yang terakhir jadi korban. Jangan ada lagi korban lain,” ujar dia.

Pengasuh Ponpes Az Zayadiyy, KH Abdul Karim atau akrab disapa Gus Karim menyatakan, pihaknya menyerahkan kasus ini ke polisi.

“Sudah diserahkan ke Polres,” kata Gus Karim, saat melayat.

Sumber : TRIBUNJATENG.COM

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo Sigit, AKBP Sigit, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Sukoharjo, Polisi Sukoharjo, Artanto, Ribut Hari Wibowo