Berita

Pengungkapan: Tampang Pembunuh Mahasiswa Udinus Terungkap di Depan SPBU Kelud

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Pengungkapan: Tampang Pembunuh Mahasiswa Udinus Terungkap di Depan SPBU Kelud

Share this article
Masyarakat Dikejutkan, Tampang Para Pembunuh Mahasiswa Udinus Terlihat Jelas

Semarang – Para pelaku pembacokan mahasiswa Udinus hingga tewas di depan SPBU Kelud Semarang dihadirkan dalam jumpa pers di Polrestabes Semarang hari ini. Ada enam pelaku yang berasal dari dua kelompok gangster yang berbeda. Ini tampang mereka.
Kelompok pertama dari geng All Star, yaitu Rico Sandova (23) warga Bulu Lor Semarang Utara, Bagas Rizky (21) warga Gisikdrono Semarang Barat, dan Raden Ricky (20) warga Manyaran Semarang Barat. Mereka adalah pelaku utama yang menyebabkan korban, Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) meninggal.

Para pelaku pembacokan mahasiswa Udinus dihadirkan di Polrestabes Semarang, Kamis (19/9/2024). Dari kiri (baju tahanan biru) Rico, Raden, dan Bagas. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Tiga orang itu duduk berjajar di depan meja jumpa pers di lobi Mapolrestabes Semarang. Beberapa kali mereka menundukkan wajah, lalu diminta untuk menghadap ke depan saat menjawab pertanyaan wartawan.

Rico, pelaku berbaju tahanan biru nomor 50, yang paling banyak memberikan keterangan. Dia mengaku kejadian di depan SPBU Kelud Semarang pada Selasa (17/9) dini hari itu ialah saat kelompoknya tawuran dengan geng lain yaitu Witchsel019.

“Dapat DM (pesan langsung di) Instagram buat 3 lawan 3, minta TKP di Jalan Tumpang. Setelah sama rombongan di TKP yang dijanjikan, Witchel tidak ada. Saya pulang ke arah Gunungpati malah ketemu di Sampangan, ketemu rombongan Withchsel,” kata Rico di Polrestabes Semarang, Kamis (19/9/2024).

Saat terjadi tawuran itulah, korban dan rekannya melintas di lokasi. Rico yang saat itu sedang mengejar kelompok lawannya lalu mendatangi korban yang hendak menyelamatkan diri.

Rico lalu menyabetkan senjata tajamnya ke korban hingga korban terjatuh dari motor. Rico kemudian melanjutkan mengejar anggota Withchsel lainnya.

“Iya (menyabet korban), ngiranya dia rombongan Witchsel,” ujar dia.

Saat korban tersungkur, dua pelaku lainnya yaitu Bagas dan Raden langsung menghabisi korban dengan menghujamkan celurit berkali-kali ke korban yang saat itu masih sempat meminta ampun.

“Aku bacok di punggung tiga kali. Yang satu depan (menunjuk pinggang kanan bagian depan). Korban minta ampun saya tinggal lari,” kata Bagas yang rambutnya berkelir putih itu.

Sementara itu dari geng Witchsel019 juga diamankan tiga orang yaitu Roni Hasim (22) warga Lamper Tengah Semarang Selatan, Bagus Ardhi (22) warga Candi Candisari dan IB (17) warga Sekaran Gunungpati. Mereka hanya diam saat jumpa pers berlangsung.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan para tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dan Undang-undang darurat tentang kepemilikan senjata tajam.

“Ancaman hukuman 20 tahun,” kata Irwan.

Sumber : www.detik.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo