Banda Aceh – Hari Lalu Lintas Bhayangkara diperingati pada 22 September setiap tahunnya. Peringatan tersebut berkaitan dengan sejarah lahirnya lalu lintas bhayangkara Polri, yang bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi lalu lintas.
Lalu Lintas Bhayangkara atau dikenal Polantas menjadi salah satu etalase Polri di mata publik. Polantas berada di garis terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, kinerja polantas juga memberi pengaruh penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Pada tahun 2024, peringatan Hari Lalu Lintas mengusung tema “Polantas Presisi Hadir Menuju Indonesia Maju”. Peringatan ini merupakan momen penting Polantas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam Rangka Hari Lalulintas Bhayangkara Ke-69, Ditlantas Polda Aceh dan jajaran satlantas Polres telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
Bulan bakti polantas yang dilaksanakan untuk peningkatan kehadiran polantas dan pelayanan kepada masyarakat, Bakti kesehatan donor darah sebanyak 1.000 kantong, Bakti sosial paket sembako sebanyak 8.110 paket, Bakti religi dilaksanakan di 106 mesjid dan 5 gereja, pemberian air bersih pada 25 tempat, Anjangsana kepada purnawirawan pejabat Ditlantas, anggota yang sakit menahun, warakawuri dan anak yatim, Doa bersama dilaksanakan serentam tanggal 29 September,Dan berbagai lomba yang telah dilaksanakan.
“Momen peringatan Hari Lalu Lintas tahun 2024 ini menjadi momen penting untuk personel lalu lintas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Dirlantas Polda Aceh Kombes M Iqbal Alqudusy, dalam keterangannya, Minggu, 22 September 2024.
Iqbal mengatakan, pada umumnya polantas bertugas untuk melaksanakan tugas Polri di bidang lalu lintas yang meliputi segala usaha dan kegiatan dalam pengendalian lalu lintas untuk mencegah dan meniadakan segala bentuk gangguan serta ancaman agar terjaminnya keamanan, keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
Dirinya juga meminta personel yang bertugas tidak bosan dan takut mendisiplinkan masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Bagaimanapun budaya tertib berlalu lintas harus diwujudkan untuk kebaikan masyarakat pengguna jalan.
Abituren Akabri 1994 itu mencontohkan pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut. Bagaimana usaha pihaknya untuk mendukung kelancaran pesta olahraga terbesar di Indonesia itu, mulai dari pamwal, rekayasa lalu lintas, hingga penyediaan lokasi parkir bagi masyarakat atau pengunjung saat opening ceremony.
“Ada ratusan pengawalan yang kami lakukan saat PON Aceh-Sumut, baik bagi atlet, official, maupun tamu VVIP. Semua itu adalah komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan presisi kepada masyarakat dalam setiap momen. Begitu juga dengan rekayasa lalu lintas dan lolakir,” ujarnya.
Ia berharap, pada usia ke-69 ini, polantas bisa makin jaya dan terus berkembang menyesuaikan peradaban, sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar dirasakan masyarakat dan citra polri juga akan meningkat.
“Semoga polantas tetap jaya dan bisa terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Polantas Aceh Hadir,” tutup Iqbal, dengan jargon khas Ditlantas Polda Aceh. (*)