Berita

Krisis Air Bersih: 13.569 KK di Rembang Terancam Kekeringan Parah

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Krisis Air Bersih: 13.569 KK di Rembang Terancam Kekeringan Parah

Share this article
Ribuan Kk Di Rembang Terpaksa Bertahan Di Tengah Kekeringan Ekstrem

Rembang – Bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Rembang makin meluas. Hingga akhir Oktober ini, sedikitnya 67 desa dari 14 kecamatan secara resmi minta droping air bersih ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Dari 14 kecamatan, desa paling banyak minta droping air bersih dari Kecamatan Sedan yakni 10 desa. Sedang yang paling sedikit dari Kecamatan Kaliori, Sluke dan Kecamatan Pancur. Masing-masing hanya 2 (dua) desa.

Yang memprihatinkan, akibat bencana kekeringan tahun ini, setidaknya 13.569 Kepala Keluarga (KK) terdiri 36.225 jiwa mengalami krisis air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan sir bersih sehari-hari seperti masak dan minum, mereka hanya mengandalkan dropping air bersih dari luar. Sejak beberapa bulan terakhir, sumur pribadi mau pun sumur umum yang ada di desanya sudah kering.

Dari pantauan RMOLJateng, Sabtu, (26/10), beberapa desa yg parah dilanda krisis air bersih antara lain Pranti dan Bogorame, Kecamatan Slang. Desa Kenongo, Kecamatan Sedan. Desa Polbayem dan Pelemsari Kecamatan Sumber. Warga di desa-desa tersebut memang menjadi langganan kekeringan tiap tahun.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Rembang, Puji Santoso saat di konfirmasi media ini Sabtu (26/10) mengatakan, bencana kekeringan tahun lebih parah dari tahun lalu.

“Indikasinya, jumlah desa yang minta dropping air bersih ke Pemkab Rembang tahun ini bertambah. Tahn lalu hanya 53 desa, sekarang sudah 67 desa,” terang Puji Santoso.

Dia mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan dropping air bersih ke desa-yang mengajukan droping sebanyak 5.194.000 liter. Belum lagi dropping air bersih dari pihak luar.

“Pengatasan dampak bencana kekeringan menjadi tanggung jawab bersama Pemkab, swasta, BUMD, BMUN, Ormas dan lainnya. Jika hanya mengandalkan Pemkab, jelas anggarannya tidak cukup,” terang Puji tanpa menyebut besaran anggaran untuk mengatasi kekeringan tahun ini.

Dari bencana kekeringan memang ada beberapa pihak yang bisa mendapatkan untung. Antara lain, petani dan penggarap tambak garam, penjual pakan ternak dan penjual air bersih.

 

Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Suryadi, Kabupaten Rembang, Pemkab Rembang, PolisiNgajiPolisiNyantri, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Rembang, Polisi Rembang, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai