Berita

Polisi Hafiz Al-Qur’an, Bripda Teuku M Syuhada Dedikasikan Diri di Ditlantas Polda Aceh

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polisi Hafiz Al-Qur’an, Bripda Teuku M Syuhada Dedikasikan Diri di Ditlantas Polda Aceh

Share this article
Polisi hafiz, bripda teuku m syuhada harmonikan tugas dan iman

ACEH – Di tengah riuhnya lalu lintas Aceh, ada sosok yang tak hanya bertugas mengatur kendaraan, tetapi juga menjaga ketertiban hati dengan lantunan ayat-ayat suci. Dialah Brigadir Polisi Dua (Bripda) Teuku M Syuhada, anggota Subditkamsel Ditlantas Polda Aceh, yang mengabdikan diri dalam dua jalan: jalan keselamatan berlalu lintas dan jalan cahaya Al-Qur’an.

Lahir di Sigli, 1 Februari 2003, perjalanan hidupnya penuh dengan dedikasi, baik dalam dunia kepolisian maupun keislaman. Dididik di lingkungan yang religius, ia menempuh pendidikan di SDIT Al-Fityan School Aceh, MTS Ulumul Qur’an Pagar Air, hingga MA Ulumul Qur’an Pagar Air. Dari kecil, ia telah menghafal Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pegangan hidup, yang kini tetap ia jalankan meskipun bertugas sebagai aparat penegak hukum.

Polisi Lalu Lintas yang Berjiwa Qur’ani

Sebagai Bripda di Subdit Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas (Kamsel) Ditlantas Polda Aceh, Syuhada menjalankan berbagai tugas strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang keselamatan berkendara, memastikan kepatuhan aturan lalu lintas, serta mengurangi angka kecelakaan.

Di jalan raya, ia dikenal sebagai polisi yang tegas namun humanis. Ia tak hanya menindak pelanggaran, tetapi juga memberikan pendekatan persuasif, sering kali menasihati pengendara dengan kutipan nilai-nilai islami. Bagi Syuhada, keselamatan di jalan adalah bagian dari amanah, sebagaimana menjaga kebenaran dalam kehidupan.

Namun, tugasnya tak berhenti saat ia melepas seragam dinas. Setelah menjalankan tanggung jawab sebagai polisi, ia beralih menjadi imam masjid di daerah tempat tinggalnya, Perumahan Arab Saudi, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar.

Di masjid, ia bukan hanya pemimpin shalat, tetapi juga pemberi tausiyah, guru mengaji, dan pembimbing masyarakat dalam memahami Al-Qur’an. Kemampuannya dalam tahfidz membuatnya dihormati oleh jamaah, dan suaranya yang merdu saat melantunkan ayat suci menjadi penyejuk hati.

Mengukir Prestasi, Mengharumkan Nama Aceh

Bripda Syuhada bukan hanya dikenal sebagai polisi dan imam, tetapi juga hafiz yang telah menorehkan banyak prestasi di berbagai ajang tahfidz tingkat nasional dan provinsi. Berikut beberapa pencapaiannya:

✅ Juara Harapan 1 cabang Tahfidz 10 Juz pada MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Kalimantan Timur.
✅ Duta Aceh cabang Tahfidz 20 Juz pada STQ Nasional XXVI Tahun 2021 di Maluku Utara.
✅ Juara 2 Musabaqoh Hifzhil Qur’an Online cabang 10 Juz Tahun 2020 oleh Pesantren Darul Huffazh Indonesia, Bogor.
✅ Duta Aceh cabang Tahfidz 15 Juz pada PTQ RRI Nasional ke-51 Tahun 2020 di Sumatera Selatan.
✅ Juara 3 cabang Tahfidz 10 Juz pada MTQ Provinsi Aceh XXXIV Tahun 2019 di Kabupaten Pidie.
✅ Juara Harapan 3 cabang Tahfidz 20 Juz pada MTQ Provinsi Aceh XXXV Tahun 2022 di Kabupaten Bener Meriah.
✅ Juara 2 cabang Tahfidz 10 Juz pada MTQ Provinsi Aceh XXXVI Tahun 2023 di Kabupaten Simeulue.

Tak hanya itu, Syuhada juga mengabdikan dirinya sebagai Guru Halaqah Al-Qur’an di Dayah Darul Qur’an Aceh, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. Di sana, ia membimbing para santri untuk menghafal Al-Qur’an dengan metode yang ia kembangkan sendiri, memadukan disiplin militer dengan kelembutan nilai keislaman.

Menjalankan Dua Amanah: Negara dan Al-Qur’an

Bripda Teuku M Syuhada adalah bukti nyata bahwa seorang polisi tak hanya bisa menegakkan hukum, tetapi juga menegakkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan.

Di jalan raya, ia mengatur lalu lintas agar terhindar dari kecelakaan.
Di masjid, ia menuntun umat agar tetap berada di jalan yang benar.
Di pesantren, ia mengajarkan Al-Qur’an agar menjadi pedoman hidup generasi muda.

Kehidupannya adalah harmoni antara profesionalisme dan spiritualitas. Bagi Syuhada, menjaga ketertiban berlalu lintas adalah ibadah, sebagaimana menjaga hafalan Al-Qur’an adalah amanah.

Sosoknya adalah inspirasi bagi banyak pemuda Aceh dan generasi mendatang. Sebuah bukti bahwa berkarier sebagai polisi tidak menghalangi seseorang untuk tetap menjadi bagian dari para penjaga cahaya Al-Qur’an.

Aceh memiliki sosok yang tak hanya menjaga arus lalu lintas, tetapi juga arus iman dan ilmu di hati umat.