PATI – Keracunan massal terjadi di Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.
Ratusan warga mengalami gejala mual, sakit perut, diare, hingga pusing dan demam tinggi usai menyantap hidangan dalam hajatan tahlilan yang digelar salah satu warga, Senin (23/12/2024).
Adapun makanan yang dihidangkan berupa lontong kuah dengan lauk sambal goreng dan potongan daging ayam.
Per Kamis (26/12/2024), tercatat ada 161 warga yang mengalami gejala keracunan makanan. Sebanyak 59 di antaranya dirawat inap di fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun Puskesmas.
Dari pihak keluarga tuan rumah yang menggelar hajatan juga ada yang sakit dan dirawat inap di RS Budi Agung Juwana.
Julin (53), sahibulhajat, mengatakan bahwa pihaknya memesan makanan dari tetangganya yang memiliki usaha katering. Baru kali ini ada peristiwa semacam ini terjadi.
“Hajatan Senin malam. Saya pesan makanan 200 porsi di katering punya tetangga RT. Selasa mulai merasa mual, diare. Ibu, anak, adik saya dirawat di rumah sakit. Ada juga keluarga yang bertahan di rumah, tidak dibawa ke sini (rumah sakit),” kata dia, Jumat (27/12/2024).
Julin sendiri juga menyantap hidangan tersebut dan mengalami gejala yang sama meski tidak terlalu berat.
Namun, dia mencoba bertahan untuk tidak sampai dirawat inap agar bisa mengurus keluarganya yang sakit.
“Saya sendiri juga makan, tapi saya kuat-kuatkan supaya bisa mengurus yang sakit,” ucap dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati, Aviani Tritanti Venusia, mengatakan bahwa usai mengetahui adanya dugaan keracunan massal ini, pihaknya melalui Puskesmas Juwana langsung mengambil tindakan cepat dengan membuka posko kesehatan di Balai Desa Tluwah.
“Kami memberikan pengobatan untuk masyarakat terdampak. Yang gejalanya ringan cukup rawat jalan. Adapun yang gejala berat, misalnya diare sampai dehidrasi, kami beri rujukan ke beberapa rumah sakit terdekat,” ujar Aviani di Balai Desa Tluwah, Rabu (25/12/2024).
Karena pihaknya menduga ini keracunan massal yang diakibatkan konsumsi makanan yang sama, dia juga mengambil sampel makanan tersebut untuk dicek di laboratorium di Kota Semarang.
“Kami ambil sampel makanan dan kami kirim ke laboratorium di Semarang untuk dicek apakah memang makanan ini menjadi penyebab keracunan. Kami masih menunggu 3 hari sampai satu minggu untuk mengetahui hasilnya. Semoga nanti tidak bertambah lagi (korbannya),” tandas dia.
sumber: TribunBanyumas.com
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo