BANYUWANGI – Level pengamanan di seluruh titik transportasi dari Jawa Timur menuju Bali dinaikkan menjelang pelaksanaan World Water Forum (WWF) yang akan digelar pada Sabtu besok (18/5).
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan, Rabu (15/5) digelar apel pasukan bersandi Operasi Puri Agung di dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi.
Ada 596 personel yang disiagakan untuk pengamanan pengimbangan di Banyuwangi. Gelar pasukan dipantau langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dan Kaskoarmada II Laksamana Pertama TNI Isswarto.
”Pagi ini kami pastikan kesiapan personel yang akan melaksanakan pengamanan imbangan di Jatim. Selama sepuluh hari ke depan, kami akan melaksanakan tugas penjagaan, khususnya bagi pendatang yang akan ke Bali melalui Jatim,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto.
Imam menambahkan, jumlah pasukan yang disiapkan khusus untuk pengamanan imbangan di Banyuwangi berasal dari berbagai unsur.
Jumlah itu di luar petugas yang rutin berjaga di area pelabuhan dan sekitarnya. Lokasi yang menjadi fokus pengamanan selama Operasi Puri Agung yakni tempat-tempat penyeberangan penghubung Banyuwangi–Bali.
Selain Pelabuhan Ketapang, aparat juga bersiaga di 14 pelabuhan rakyat yang tersebar di sepanjang perairan Banyuwangi.
Untuk memperketat pengawasan, petugas juga menambah kamera pengawas (CCTV) di akses masuk Pelabuhan Ketapang dan seluruh pelabuhan rakyat.
Pemasangan CCTV diharapkan bisa merekam setiap aktivitas warga yang hendak menyeberang ke Bali.
”Kami sudah diatensi Pak Kabaharkam untuk penambahan CCTV di titik yang perlu kami perkuat. Atensi sudah kami lakukan, termasuk pemasangan CCTV di 14 titik pelabuhan rakyat sekaligus dengan personelnya,’’ imbuh Imam.
Menurutnya, posisi Banyuwangi cukup strategis karena menjadi pintu masuk dari Jawa Timur menuju Bali.
Pihaknya mengimbau kepada warga yang tak memiliki kepentingan mendesak ke Bali sebaiknya tidak lewat Pelabuhan Ketapang selama berlangsung World Water Forum (WWF) pada 18–25 Mei mendatang.
Imbauan tersebut disampaikan agar masyarakat tak terganggu perjalanannya akibat berbagai pemeriksaan yang akan dilakukan aparat selama Operasi Puri Agung 2024.
”Saya mengimbau ke masyarakat, jangan melakukan kegiatan sekiranya tidak ada kepentingan yang perlu, tidak usah menyeberang ke Bali,” imbuhnya.
Selama operasi Puri Agung berlangsung, aparat akan berkonsentrasi untuk memeriksa barang bawaan warga yang hendak menuju ke Bali.
Aparat tidak lagi fokus memeriksa surat-surat kendaraan seperti operasi kendaraan bermotor seperti biasa.
”Yang menjadi konsentrasi kami barang bawaan yang mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti bahan peledak, sajam, dan senpi. Sudah kami tekankan ke jajaran, untuk surat kendaraan tidak menjadi prioritas. Barang bawaan yang menjadi prioritas kami,” tegas Imam.
Selain di penyeberangan, aparat gabungan juga memperkuat pengamanan di jalur lain menuju Banyuwangi. Imam meminta masyarakat yang beraktivitas di Banyuwangi untuk memahami apabila waktu perjalanannya terhambat karena aktivitas pemeriksaan yang dilakukan aparat.
”Bagi yang akan menyeberang ke Banyuwangi, mungkin waktunya akan tersita sedikit. Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang yang dibawa,” tandas Imam.
sumber : radarbanyuwangi