BANYUWANGI – Sementara itu, Staff Bagian Administrasi Pasar Induk Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Baron Ganggali mengatakan, kendala yang kini tengah terjadi tidak ada bagian keamanan di pasar.
Pihaknya akan mengajukan tenaga keamanan di Pasar Induk Genteng 1. “Permasalahannya di Pasar Genteng 1 tidak ada pegawai untuk jaga malam,” ujarnya.
Menurut Baron, penjaga keamanan untuk Pasar Induk Genteng 1 terakhir dilakukan sekitar lima tahun yang lalu. Kini, pasar terbesar di wilayah Banyuwangi selatan itu tidak memiliki sistem penjagaan.
“Sempat ada dulu, tapi karena terhalang pembayaran yang disepakati tidak terealisasi, tukang jaga malam tidak mau lanjut,” katanya.
Iuran yang tidak disiplin, jelas dia, membuat tenaga keamanan enggan untuk lanjut. Iuran dari para pedagang dinilai tidak mencukupi untuk merekrut tenaga keamanan. “Iuran dari pedagang tidak mencukupi membayar tukang jaga malam. Juga tidak ada perekrutan jaga malam dari dinas,” cetusnya.
Untuk menghindari merajalelanya pencurian, Baron meminta para pedagang untuk melaporkan aksi pembobolan di lapaknya pada kepolisian, sehingga dapat ditindak lanjuti.
“Kami menyarankan jika ada pembobolan, diwajibkan melapor ke pihak berwajib polsek Genteng Polresta Banyuwangi dulu,” ujarnya.
Kendala tidak adanya tenaga keamanan, terang dia, membuat sejumlah pedagang di lantai 2 Pasar Induk Genteng 1 memilih memasang kamera pengawas. Itu inisiafif dari para edagang. “Banyak pedagang atas (Lantai 2) yang memasang CCTV,” katanya.
Saat ini, lanjut Baron, pihaknya hanya dapat membuat usulan ke Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi untuk tenaga keamanan. “Nanti biar ada usulan ke dinas bagaimana baiknya laporan terkait hal tersebut,” tuturnya.
sumber : radarbanyuwangi
Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Jawa Timur, Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi
