Berita

Agar Lebih Efektif, Pengamat Sarankan Valet and Ride Prioritaskan Pemudik Motor Bawa Anak

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Agar Lebih Efektif, Pengamat Sarankan Valet and Ride Prioritaskan Pemudik Motor Bawa Anak

Share this article
Agar lebih efektif, pengamat sarankan valet and ride prioritaskan pemudik

SEMARANG – Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyarankan Polda Jawa Tengah memprioritaskan pemudik motor bawa anak dalam program Valet and Ride.

Valet and Ride adalah layanan gratis yang digagas Polda Jateng bagi pemudik motor yang mana motor diangkut truk sedangkan pemudik naik bus dari Brebes sampai ke Kota Semarang.
Program ini menyasar 1.890 pemudik motor.

“Kalau dilihat dari jumlah penerima masih sangat kecil sehingga program ini harus mengutamakan pemudik motor yang bawa anak-anak,” ucap Djoko saat dihubungi, Kamis (20/3/2025).

Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ada lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik.

Motor menjadi pilihan favorit kelima yakni sebesar 12,74 juta (8,7 persen).

Sementara pilihan paling terbanyak adalah mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23 % ), disusul bus sebesar 24,76 juta (16,9 % ), berikutnya kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1 % ) dan pesawat sebesar 19,77 juta (13,5 % ).

Adapun potensi pergerakan pemudik selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Sementara daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang (25 % ), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 % ), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1 % ), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 % ).

Melihat angka tersebut, Djoko menyoroti pemudik motor sudah seharusnya mendapatkan layanan lebih karena perjalanan mereka yang cukup jauh.

Sebaliknya, motor sebenarnya bukan didesain untuk perjalanan jauh.

“Perjalanan dari Jakarta sampai Brebes saja sudah sangat melelahkan. Maka layanan dari Polda Jateng tersebut setidaknya sedikit membantu pemudik,” bebernya.

Meski demikian, Djoko menilai program itu bukan solusi jangka panjang.

Menurutnya, untuk menekan angka pemudik motor dapat dilakukan dengan cara mengembangkan transportasi umum.

Selama ini, pemudik beralasan menggunakan motor agar lebih fleksibel karena angkutan umum yang ada di daerah buruk.

sumber: TribunJateng.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Artanto, Ribut Hari Wibowo