Berita

Aksi Polisi Kejar Pemotor Bersajam di Jalan Jogja-Solo Klaten Jadi Sorotan

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Aksi Polisi Kejar Pemotor Bersajam di Jalan Jogja-Solo Klaten Jadi Sorotan

Share this article
Viral! Polisi Kejar Pemotor Bersenjata Di Jalan Jogja Solo Klaten, Begini

Klaten – Sebuah video rekaman polisi mengejar gerombolan motor membawa senjata tajam viral. Kejadian tersebut terjadi di jalan Jogja-Solo, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten.

Kejadian tersebut tersebar lewat WA dari ponsel ke ponsel. Sempat kejadian tersebut diunggah di akun Instagram @infocegatanklaten.

Pada unggahan video sekitar 15 detik itu disertakan penjelasan cukup panjang. Bunyinya “yang kenal sama para pembuat onar yok…diinfo ya… Tkp antara Jetis – Bendogantungan Klaten. Kita ciptakan Klaten yg tentram…bebas kenakalan remaja..,” sebagaimana dikutip detikJateng.

Pada rekaman video ponsel tersebut terlihat empat motor melaju di jalan raya Jogja-Solo. Perekam video di dalam mobil mengatakan kepada rekannya bahwa satu pemotor boncengan ada yang membawa sajam.

Rekannya yang berseragam polisi berpangkat Bripka sambil memegang kemudi mengejar pemotor yang diduga bawa senjata tajam itu. Saat dikejar, pemotor berboncengan itu justru zig-zag dan menggeber gas motor mengejek.

Mobil yang dikendarai polisi akhirnya memepet motor ugal-ugalan tanpa pelat nomor tersebut ke median jalan. Pemotor terlihat terjepit, dan polisi membuka pintu mobil untuk menangkap pelaku.

Kasat Lantas Polres Klaten AKP Riki Fahmi Mubarok saat dimintai konfirmasi membenarkan ada kejadian tersebut di jalan Jogja-Solo kemarin, Jumat (27/9). Yang berusaha menangkap pelaku itu anggotanya.

“Betul, kemarin sore anggota saya pas pulang dari melaksanakan tugas di Prambanan mengarah ke timur, menemukan gerombolan anak-anak pakai motor. Salah satunya ada yang mengeluarkan celurit,” jelas Riki Fahmi Mubarok kepada detikJateng.

Melihat itu, terang Riki, anggotanya tidak tinggal diam dan mencoba untuk mengejar untuk diberhentikan. Namun pelaku kabur.

“Cuma akhirnya kabur. Kita sudah koordinasi dengan satuan reserse, kami imbau masyarakat jika menemukan hal semacam itu untuk dihindari,” kata Riki.

“Bagi para remaja, kita ingatkan itu bukan hal yang baik. Karena dapat membahayakan pengguna jalan yang lain, para orang tua juga perlu lebih waspada memperhatikan anaknya,” imbuhnya.

Sumber : www.detik.com