Banyuwangi – Banyuwangi menjadi salah satu kabupaten yang dilewati Gempa Megathrust. Hal ini diungkap Ketua Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto bahwa di Jawa Timur ada 8 daerah pesisir selatan teridentifikasi jadi daerah lintasan Gempa Megathrust.
Di antaranya Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan. Dari hasil mitigasi bencana di daerah tersebut, BPBD mengambil langkah siaga dengan memasang sirine dan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) di 8 pesisir selatan Jawa Timur.

Di Banyuwangi, BMKG Banyuwangi telah memetakan 10 daerah yang menjadi titik krusial untuk dipasang alarm peringatan.

“Sudah terpasang 8 alat yang saat ini dalam pemantapan dan perawatan tim kebencanaan. Alat tersebut memberikan kecepatan informasi saat terjadi gempa yang berpotensi tsunami,” terang Iwan Hermawan Prakirawan BMKG Banyuwangi saat dikonfirmasi, Jumat (23/8/2024).

10 Daerah yang dipasang alarm berada di pesisir mulai dari Banyuwangi utara hingga selatan.

“Alarm ada di Kampung Mandar, Blimbingsari, Pantai Satelit Muncar, Kantor Pelabuhan Muncar, Grajagan, Lampon, Pancer (ada dua), Rajegwesi,” kata Iwan.

Diprediksi gempa megathrust akan mengguncang Indonesia setelah melanda Jepang pada 8 Agustus 2024.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Prof Dwikorita Karnawati menyebut megathrust adalah sumber gempa subduksi lempeng. Ada dua bidang kontak antara dua lempeng tektonik di kedalaman dangkal kurang dari 50 km.

Megathrust dianalogikan sebagai patahan dengan dorongan naik yang besar karena mampu mengakumulasi energi medan tegangan gempa kuat yang menimbulkan rekahan panjang dan bidang pergeseran yang luas.

Saat megathrust terjadi, dapat memicu gempa dengan tingkat desatruktif yang cukup tinggi hingga bisa menyebabkan tsunami.

Namun masyarakat tak perlu panik sebab BMKG telah melakukan serangkaian mitigasi mulai dari menyiapkan sistem deteksi dini, mengadakan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami, hingga melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Dwikorita mengimbau masyarakat tidak perlu panik. Sebab informasi potensi gempa dan tsunami merupakan upaya persiapan untuk mencegah risiko kerugian sosial, ekonomi, dan korban jiwa saat bencana terjadi.

“Informasi potensi gempa megathrust bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat, padahal tidak demikian. Masyarakat diimbau untuk tetap beraktivitas seperti biasa,” imbaunya.

Sumber : www.detik.com

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono