BeritaEkbisHankam

Antraks Muncul Lagi di Gunungkidul, Wonogiri Awasi Pergerakan Hewan Ternak di Perbatasan

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Antraks Muncul Lagi di Gunungkidul, Wonogiri Awasi Pergerakan Hewan Ternak di Perbatasan

Share this article
7f4135a16bd513c42e796165514efdf8

Wonogiri – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri melakukan sejumlah antisipasi seiring munculnya kasus sapi antraks di Gedangsari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Seperti diketahui, di Gunung Kidul dalam beberapa hari terakhir ditemukan 53 warga yang suspect, dengan 17 diantaranya bergejala, seusai mengkonsumsi daging yang diduga terinfeksi antraks.

“Kami langsung membuat sejumlah antisipasi, karena Wonogiri berdekatan dengan Gunung Kidul, seperti pengawasan pintu perbatasan lalu lintas ternak dan juga koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Jateng,” kata Kepala Dinas Pertanian Wonogiri, Baroto Eko Pujanto kepada Media Indonesia, Kamis sore (14/3).Baroto mengatakan pihaknya langsung memerintahkan petugas keswan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap mobilisasi ternak sapi.

Terutama di Pasar Hewan yang berdekatan dengan Gunung Kidul.Baca juga : Antraks Kembali Muncul di Gunungkidul dan Sleman, Pemkot Yogyakarta Ketatkan Lalu Lintas Ternak

Sosialisasi dan edukasi kepada para petani di kawasan sentra ternak sapi dan juga kambing, dan menghimbau masyarakat luas untuk secepatnya melapor, jika ada keluhan ternak.“Ini untuk mempercepat dan memudahkan penanganan. Jadi koordinasi penting. Kami juga langsung melakukan desinfektan di sejumlah pasar hewan, guna mengantisipasi penyakit menular,” imbuh dia.

Sementara dari koordinasi dengan Disnakkeswan Provinsi Jawa Tengah, Baroto menyebut bahwa pihaknya langsung mendapatkan bantuan vaksin sebanyak 1000 dosis, untuk diprioritaskan ke wilayah selatan yang berbatasan dengan Gunung Kidul, DI Yogyakarta serta wilayah Timur yang berbatasan dengan Magetan dan Ponorogo, Jawa Timur.“Kami harus meningkatkan cakupan cakupan vaksin untuk semua ternak ruminansia (pemamah biak). Kami tidak ingin kecolongan, karena tahun lalu kasus anthrax juga dimulai dari Gunung Kidul, dan kami tidak mau kena getahnya,” pungkas Baroto.

sumber : mediaindonesia.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono