Berita

Banjir Rob Pekalongan Semakin Meluas, 89 Orang Mengungsi

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Banjir Rob Pekalongan Semakin Meluas, 89 Orang Mengungsi

Share this article
Banjir Rob Pekalongan Semakin Meluas, 89 Orang Mengungsi

Pekalongan – Banjir rob masih menggenangi permukiman warga di beberapa wilayah di Kota Pekalongan. Banjir juga meluas hingga Pedukuhan Pasirsari, Kelurahan Pasir Kraton Kramat dengan tinggi air mencapai 1 meter.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menyebut banjir di Pasirsari merupakan limpasan dari Sungai Meduri. Kini, ada 5 RW di wilayah Kelurahan Pasir Kraton Kramat tergenang.

“Air limpasan Sungai Meduri mulai menggenangi pemukiman masyarakat Pasirsari di sepanjang Jalan Sutan Syahrir dan wilayah RW 3, 4, 5, 6, 7,” kata Dimas Arga kepada detikJateng Senin (25/11/2024).

Tanggul Das Bremi-Meduri itu diketahui jebol sejak Sabtu (23/11) lalu. Dia mengatakan saat ini ada 89 orang yang mengungsi di Aula Eks Kelurahan Krayon Kidul.

“Untuk data yang mengungsi sementara ini berjumlah 89 jiwa terdiri dari 38 KK, di Aula Eks Kelurahan Krayon Kidul,” ungkapnya.

Pantauan detikJateng, pagi ini, terlihat banjir meluas hingga Jalan Sultan Syahrir dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Air datang dini hari tadi saat air pasang. Sebelumnya lokasi ini, belum terdampak air.

Sementara itu, Khodirin (46) warga Pasirsari, mengatakan hari ini merupakan banjir terparah, bila dibandingkan kemarin. Aktivitas warga yang sebagian besar membatik, lumpuh total akibat banjir kiriman tersebut.

“Ini air rob. Kan masih diperbaiki yang jebol itu, ya tanggul. Itu kan tanggul masih sementara, di wilayah Kabupaten Pekalongan, kalau yang wilayah Kota Pekalongan, sudah permanen,” katanya.

“Air masuk ke rumah saya satu meter lebih, saya kerja batik, rata-rata warga sini batik juga. Lumpuh, tidak bisa apa-apa,” katanya.

Ia berharap agar pihak Pemkab Pekalongan, membuat tanggul secara permanen, agar warga di wilayah Pasirsari, Kota Pekalongan, tidak terdapat banjir air rob, akibat tanggul jebol.

“Ya harapan kami dibuat permanen saja biar aman. Soalnya ini setahun terjadi jebol, soalnya terbuat dari tanah, jebol terulang berkali-kali. Aktivitas warga lumpuh total semua,” ungkapnya.

Sebelumnya, Tanggul darurat sepanjang 10 meter di Sungai Bremi, Pekalongan, jebol. Tanggul darurat sebelah kiri Sungai Bremi yang berada di wilayah Kabupaten Pekalongan itu jebol pada Sabtu (23/11) sekitar pukul 04.00 WIB.

Akibatnya air sungai bercampur air pasang dari laut meluap ke permukiman. Dua desa di Kabupaten Pekalongan yakni Desa Jeruksari, Desa Tegaldowo dan satu kelurahan di Kota Pekalongan yakni Kelurahan Pasir Kraton Kramat terdampak.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo