Berita

Banjir Rob Rendam Pantura Semarang-Demak dan Jebolkan Tanggul di Pekalongan

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Banjir Rob Rendam Pantura Semarang-Demak dan Jebolkan Tanggul di Pekalongan

Share this article
Banjir Rob Hantam Pantura Semarang Demak Dan Sebabkan Tanggul Jebol Di

SEMARANG – BANJIR air laut pasang (rob) kembali merendam jalur Pantura Semarang-Demak Senin (25/11), arus lalulintas kembali tersendat hingga tiga kilometer, sedangkan rob di Pekalongan mengakibatkan tanggul Sungai Bremi jebol sepanjang 10 meter, lebar tiga meter dan ketinggian dua meter menjadikan tiga desa terendam banjir.

Pemantauan Media Indonesian Senin (25/11) ratusan kendaraan sejak pagi hanta dapat berjalan merambat menembus banjir rob yang merendam jalur Pantura Semarang-Demak, tepatnya di depan RSI Sultan Agung dan Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Kota Semarang dan Sayung, Kabupaten Demak.

Banjir rob dengan ketinggian 30-60 centimeter tersebut mengakibatkan arus lalulintas tersendat hingga tiga kilometer, petugas terpaksa mengalihkan kendaraan berukuran kecil ke jalur alternatif untuk mengantisipasi kemacetan. “Banjir rob lagi dari sejak dini hari, lalulintas macet karena bertepatan jam kerja dan sekolah,” ujar Jafar,56, warga Sayung, Demak.

Hal serupa diungkapkan Asnawi,45, pengemudi truk boks dari Semarang tujuan ke Kudus, terpaksa harus berjalan merambat menembus banjir rob antara Kaligawe (Kota Semarang) hingga Sayung (Kabupaten Demak) sepanjang tiga kilometer. “Hampir dua jam berjalan menembus banjir rob ini,” tambahnya ketika ditemui di Onggorawe, Kecamatan Sayung, Demak.

Banjir rob di Demak tidak hanya merendam jalur Pantura, sejumlah desa di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Dempet dan Wedung juga terendam banjir hingga mengakibatkan warga mengalami kesulitan, bahkan di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung warga untuk keluar masuk desa harus kembali menggunakan perahu karena jalan desa tertutup air hingga 1 meter. “Satu-satunya transportasi untuk dapat keluar masuk desa menggunakan perahu, anak sekolah dan warga hendak bekerja berangkat kerja naik perahu dengan ongkos Rp5.000 per orang,” kata Nur Hasyim,50, warga Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak.

Kepala Unit Turjawali Satuan Lalulintas Polres Demak Ipda Khoirul mengatakan untuk mengantisipasi kemacetan lalulintas, sejumlah anggota kepolisian sejak dini hari telah diturunkan ke Sayung mengatur lalulintas yang tersendat, menghindari ketersendatan semakin panjang petugas mengalihkan ke jalur alternatif.

Sementara itu banjir rob melanda Pekalongan terjadi sejak Sabtu (23/11) mengakibatkan tanggul Sungai Bremi jebol sepanjang 10 meter, lebar tiga meter dan tinggi dua meter, sehingga dua desa di Kabupaten Pekalongan dan satu kelurahan di Kota Pekalongan dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter.

Banjir akibat datang mulai pukul 04.00 WIB menjebolkan tanggul sungai Bremi ini, ungkap Sarjono, warga Pekalongan merendam Desa Desa Jeruksari dan Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan serta Kelurahan Pasir Kraton Kramat, Kota Pekalongan. “Warga panik karena air masuk ke rumah dan khawatir semakin meninggi,” imbuhnya .

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Agus Pranoto mengatakan menghadapi banjir akibat rob ini, telah dilakukan koordinasi dan instansi terkait hingga kini masih berupaya melakukan penambalan tanggul sungai yang jebol, sehingga diharapkan agar banjir tidak semakin meninggi.

“Kita kirim logistik ke sana untuk membantu warga dilanda banjir dan sudah kordinasi dengan balai untuk penanganan tanggul yang jebol,” kata Agus Pranoto.

Sumber : mediaindonesia.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo