Berita

Bantu Tetangga Kuras Sumur, Pria di Semarang Meninggal karena Kekurangan Oksigen

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Bantu Tetangga Kuras Sumur, Pria di Semarang Meninggal karena Kekurangan Oksigen

Share this article
6980d Warga Pringapus Meninggal Di Sumur

SEMARANG – Seorang pria paruh baya bernama Nasihin, warga Dusun Kemasan, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, meninggal dunia saat membantu tetangganya untuk menguras sumur yang berada di samping rumahnya.

Nasihin meninggal dunia setelah turun ke dalam sumur yang memiliki kedalaman sekitar 6 meter, Senin (11/3/2024).

Kejadian yang diketahui terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tersebut diketahui pertama oleh pemilik rumah, Kusdi, 70 dan saat itu juga melaporkan kepada pihak Polsek Bergas untuk dilakukan evakuasi.

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra membenarkan kejadian tersebut dan sudah dalam penanganan pihak Polsek Bergas dibantu oleh BPBD Kabupaten Semarang.

“Info yang kami dapat bahwa korban bernama Nasihin umur 56 tahun, di mana korban sehari-hari bekerja sebagai petani. Dan korban berhasil dievakuasi oleh tim dari Polsek Bergas bersama BPBD Kabupaten Semarang dari sumur sedalam kurang lebih 6 meter,” terang Kapolres Senin.

Di lokasi kejadian, Kapolsek Bergas AKP Wahyono menjelaskan, pria itu meninggal dunia diduga kehabisan oksigen saat melakukan pengurasan sumur milik tetangganya.

“Saat pemilik rumah Kusdi sedang berada di tepi sumur, korban datang dari bertani dan menanyakan kepada pemilik rumah sedang apa di tepi sumur. Selanjutnya Kusdi menyampaikan ingin menguras sumur, dan korban menawarkan diri dengan menyatakan bisa untuk menguras sumur,” ungkap Kapolsek.

Selanjutnya korban turun ke dalam sumur sedalam sekitar 6 meter dan diameter 70 centimeter, dengan menggunakan tali berbahan kawat serta membawa pipa. Sedangkan pemilik sumur menunggu mesin genset dari atas. Namun setelah ditunggu kurang lebih 15 menit dari atas, korban tidak ada reaksi.

“Setelah ditunggu pemilik sumur Kusdi di atas sekitar kurang lebih 10 hingga 15 menit, korban tidak memberikan kode atau reaksi. Dan anak dari pak Kusdi, Ahmad Munif, 36, yang mengetahui bahwa korban tidak ada reaksi dari dalam sumur, langsung mematikan mesin genset dan melakukan pengecekan dengan menggunakan senter. Dan diketahui korban Nasihin sudah dalam kondisi tidak bergerak,” kata Wahyono.

Melihat tetangganya tidak bergerak di dalam sumur, kata Kapolsek, Ahmad Munif langsung menghubungi Polsek Bergas. Petugas Polsek Bergas kemudian berkoordinasi dengan Inafis Polres Semarang dan BPBD Kabupaten Semarang datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

Setelah korban berhasil diangkat dari dalam sumur, pemeriksaan luar dari tim Inafis Polres Semarang bersama Dokter Puskesmas Pringapus dr. Ade Nurmaya, dugaan korban meninggal karena kekurangan oksigen saat di dalam sumur.

“Dugaan korban meninggal kekurangan oksigen saat menguras, karena pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dengan menuliskan surat pernyataan, jenazah langsung kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” tandas Kapolsek.

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng