Semarang – Orang tua siswa pengguna dugaan piagam marching band palsu untuk pendaftaran PPDB di SMA/SMK Negeri di Semarang menggeruduk Gedung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Mereka berdatangan bersama anak sejak pukul 11.00 WIB. Kehadirannya di gedung pemerintah itu untuk menyampaikan aspirasi terkait keputusan Pj Gubernur Nana Sudjana yang menganulir nilai piagam tersebut alam status pendaftaran sebagai calon peserta didik baru karena diragukan keabsahannya.
Para orang tua yang hadir bersama anak mereka menggunakan seragam SMP sempat memenuhi area depan gedung Gradika sebelum akhirnya dipindahkan ke gedung B lantai 5.
Bahkan, aparat kepolisian turut berjaga mengamankan situasi.
Perwakilan orang tua siswa ditemui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Uswatun Hasanah.
Dalam keterangannya, ia mengatakan akan menyampaikan usulan dari apa yang disampaikan orang tua ke pimpinan. Namun perihal usulan yang dimaksud, Uswatun tak memberikan keterangan.
“Akan kami sampaikan ke pak gubernur, inspektorat, biro hukum dari berbagai sudut pandang. Mereka orang tua yang luar biasa berjuang untuk anaknya,” katanya, Kamis (11/7/2024).
Sementara itu, Plt Asisten I Pemprov Jateng Haerudin mengatakan terkait dengan kedatangan orang tua siswa bersama anaknya pihaknya hanya menampung usulan aspirasi.
Di antaranya yakni usulan bila piagam tersebut tidak digunakan alias dianulir praktis nilai akan menurun sehingga kuota pada jalur prestasi kosong alhasil calon siswa lain akan menempati kuota tersebut.
Dengan demikian, posisi calon siswa yang naik tersebut bisa ditempati mereka sebagai cadangan.
Kemudian usulan kedua dengan mengganti sertifikat yang baru. Namun menurutnya permohonan itu membutuhkan diskusi lagi.
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia