KARANGANYAR — Kisah inspiratif datang dari Aipda Suranto, seorang polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Ia rela menyisihkan sebagian gajinya demi membantu warga sekitar yang membutuhkan.
“Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain”, itulah pedoman ini yang terus dipegang Aipda Suranto. Seperti pada Minggu (19/1/2025) siang, Aipda Suranto dengan mengendarai sepeda motor dinasnya mengunjungi rumah warga Kebak Jetis, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat.
Rumah itu dihuni pasangan warga lanjut usia (lansia), Gito Wiyono, 79, dan Yatmi, 69. Yatmi terbaring lemah di kasur, sementara Gito Wiyono dengan telaten dan sabar mengurus sang istri yang menderita sakit gula dan stroke sejak beberapa tahun terakhir.
Polisi Karanganyar itu datang dengan membawa paket sembako yang dibelinya saat perjalanan menuju rumah pasangan lansia itu. Paket sembako itu, dibawanya di boncengan motor dinasnya. Rona bahagia terpancar dari pasangan lansia itu kala menyambut kedatangan Suranto.
“Terima kasih sekali, Pak, yang Bapak berikan ini sangat bermanfaat bagi kami. Semoga yang Bapak perbuat ini menjadi amal ibadah Bapak,” ucap Yatmi dengan suara lirihnya.
Selain paket sembako, Aipda Suranto juga memberikan tali asih untuk pengobatan Yatmi. “Matur nuwun sanget bantuannya,” lanjut Gito Wiyono.
Aipda Suranto menyebut kegiatan sosialnya ini sebagai program “Welas Asih”. Sebagaimana arti dalam Bahasa Indonesia kata “welas asih” berarti rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih.
Sejak 2022, polisi Karanganyar itu memulai kisah inspiratifnya lewat Welas Asih. Ia menyisihkan gaji bulanannya secara khusus untuk kegiatan sosial. Paling tidak apa yang diberikannya dapat mengurangi beban bagi warga membutuhkan.
Dukungan Istri
”Saya memilih nama program ini ‘Welas Asih’ yang artinya rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, sebagaimana tugas Bhabinkamtibmas harus memiliki rasa empati kepada warga desa binaan saya, dan saya mulai sejak tahun 2022, dengan sedikit menyisihkan gaji bulanan bersyukur kegiatan sosial dapat berjalan hingga saat ini,” katanya.
Pria kelahiran Sragen 1984 yang mulai berdinas di kepolisian sejak 2003 ini memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia ingin hidup bermanfaat dengan membantu orang yang membutuhkan. Kegiatan sosialnya ini pun mendapat dukungan penuh dari sang istri.
Termasuk saat ia menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu orang yang membutuhkan, sang istri mendukung. Aipda Suranto mengatakan bantuan yang diberikan setara senilai Rp150.000. Bantuan itu berupa paket sembako dan sedikit tali asih.
“Selama saya hidup, masih diberi kesempatan akan terus membantu sesama. Ini bisa menjadi jalan mencari pahala di kemudian hari,” ujarnya.
Menjalankan perintah dari pimpinan untuk mengemban amanat sebagai Bhabinkamtibmas, Aipda Suranto melaksanakan program langsung door to door. Ia mengunjungi dari satu rumah ke rumah lainnya, terutama warga tidak mampu.
Menurutnya, di wilayah binaannya masih ada warga yang membutuhkan perhatian. Di situlah Aipda Suranto memikirkan bagaimana caranya untuk membantu meringankan warga desa binaannya yang masih kekurangan. Hingga akhirnya di tahun 2022, polisi Karanganyar itu memulai program “Welas Asih” dan melahirkan kisah inspiratif yang patut menjadi teladan.
”Saya ingin bantu, tapi bagaimana caranya agar tidak membebani orang lain. Makanya saya memutuskan untuk menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu mereka. Istri saya juga mendukung,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Kebak Jetis, Suyatno, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan kepada warganya. Suyatno juga mendoakan giat sosial itu menjadi amal bagi Aipda Suranto.
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo