Berita

Demo Emak-emak Wangandowo Pekalongan Berlanjut, Sudah 3 Hari Tutup Akses Masuk Pabrik Sepatu

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Demo Emak-emak Wangandowo Pekalongan Berlanjut, Sudah 3 Hari Tutup Akses Masuk Pabrik Sepatu

Share this article
Imbas Demo Emak Emak Wangandowo Pekalongan Akses Masuk Pabrik Sepatu Ditutup

KAJEN – Sudah tiga hari, korban banjir bandang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan masih melakukan penutupan akses jalan utama pabrik sepatu.

Mereka melakukan penutupan ini secara bergantian, untuk pagi hari hingga sore hari, pos penutupan akses utama pabrik ini dijaga oleh emak-emak dan anak-anak.

Sedangkan untuk malam hari, pos tersebut akan dijaga oleh bapak-bapak.

Pantauan lapangan, Rabu (24/4/2024), emak-emak dan anak-anak terlihat di pos penutupan akses utama pabrik sepatu.

Tidak hanya itu, mereka juga berjaga-jaga di dekat paud. Akses tersebut, selalu digunakan kendaraan untuk membawa material pembangunan ke pabrik sepatu yang sedang dibangun PT HAI.

Kuswiyati (44) korban bandang Desa Wangandowo mengatakan, ia bersama emak-emak yang lain berjaga disini untuk meminta hak-hak ke perusahaan pasca kejadian banjir bandang yang menewaskan dua orang.

“Kita ini demo pak. Kami, meminta hak-hak kita. Kita ini tidak mau maling, hanya kita semua minta hak-hak yang harus diberikan oleh perusahaan, karena warga sudah dirugikan oleh perusahaan PT HAI,” kata Kuswiyati (44) korban bandang Desa Wangandowo.

Ia menceritakan, bahwa sudah tiga hari ia bersama-sama menutup akses utama pabrik bersama emak-emak yang lain.

Bahkan, di pos 1 yang berada di lokasi rumah-rumah warga juga dijaga emak-emak.

“Siang bagian emak-emak yang jaga, kalau malam bapak-bapak.”

“Kami hanya menuntut dan meminta ke perusahaan pertanggungjawaban hak-hak kita. Kami semua butuh bukti bukan janji-janji,” imbuhnya.

Sejak kejadian tersebut, suami dan emak-emak yang lain tidak bekerja, karena tidak ada gerobak ataupun motor untuk bekerja.

“Gerobak untuk jualan rusak, motor yang digunakan untuk bekerja suami juga rusak, terus kerjanya bagaimana? Terus kita makan pakai apa? Kalau tidak ada kendaraan untuk bekerja,” ucapnya.

Kuswiyati mengungkapkan, tutup akses utama pabrik sepatu ini akan dilakukan terus, jika kompensasi dari pabrik belum diberikan ke korban banjir bandang.

sumber: Tribun-Pantura.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono