KARANGANYAR — Terduga teroris asal Kebakjetis, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Tri Arianto, 37, ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri saat hendak membeli bahan bangunan pada Kamis (25/1/2024).
Terduga tak berkutik saat ditangkap. Sontak penangkapan tersebut membuat heboh pembeli dan pemilik Toko Bangunan Anton Wijaya di jalan raya Kebakkramat-Tasikmadu.
Pemilik toko bangunan, Anton, menceritakan kronologi terduga ditangkap Densus 88. Kejadiannya sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu toko bangunannya tengah ramai pembeli. Terduga menggunakan sepeda motor datang berboncengan dengan seseorang. Belum sempat turun dari sepeda motor, terduga langsung ditangkap orang yang berpakaian preman.
“Tidak tahu pasti jamnya. Saya melongo ya, kaget kok tahu-tahu orang itu [terduga] disekap dari belakang. Baru tahu setelah beberapa orang pakaian preman itu berteriak polisi-polisi,” kata dia ketika dijumpai Solopos.com di tokonya, Kamis.
Saat itu, dia mengira terduga ditangkap polisi karena kasus narkoba. Setelah mendapatkan informasi dari warga, Tri ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris. Dia tidak mengetahui secara pasti siapa Tri dan mau membeli apa. Sebab belum turun dari sepeda motor, Tri sudah ditangkap polisi.
“Kejadiannya cepat sekali. Jadi pas datang itu sudah ada yang membuntuti dari belakang. Ada yang naik motor dan mobil, ternyata itu polisi,” kata Anton.
Sebagaimana diberitakan
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Tri Arianto, 37, warga Kebakjetis RT 003/RW 009, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, pada Kamis (25/1/2024) pagi.
Penjual snack di simpang empat di Kebakkramat ini ditangkap karena diduga terlibat jaringan terorisme. Hingga kini tim Densus 88 masih melakukan penggeledahan di rumah terduga.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Tri ditangkap di jalan raya Kebakkramat-Tasikmadu tepatnya tak jauh dari lampu merah Kebakkramat sekitar pukul 08.00 WIB.
Warga Kebakjetis sekaligus perwakilan Karang Taruna setempat, Agus Syamsudin, mengaku kaget saat mendengar Tri Arianto ditangkap Densus 88. Terduga merupakan Takmir Masjid An-Nur dan dikenal sebagai warga yang baik dan ramah. Selain takmir masjid, dia juga merupakan adik kepala dusun setempat.
“Orangnya di masyarakat baik. Di kegiatan kemasyarakatan juga selalu hadir. Kaget juga ada polisi datang melakukan penggeledahan,” kata Agus di lokasi.
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, #KerenTanpaKnalpotBrong, #JatengBebasKnalpotBrong, #StopKnalpotBrong