Ganti Luwur Makam Sunan Kalijaga Dinilai Bisa Jadi Perekat, Paguyuban Ungkap Harapan
JATENG - Upacara “Ganti Luwur” biaa digelar di Makam Sunan Kalijaga.
Ini merupakan tradisi tahunan mengganti kain kelambu penutup di dalam cungkup makam.
Harum dupa, dentuman beduk, serta lantunan sholawat yang menggema menjadi pertanda kedatangan pasukan Bregadha Gandhalangu.
Prosesi dimulai dari iring-iringan pembawa kelambu baru dari Gedung Pangeran Widjil V.
Selain membawa luwur baru, rombongan juga membawa “Lisah Sepuh” untuk didoakan sebagai bagian dari rangkaian ritual.
Adapun pembawa luwur merupakan keturunan langsung Sunan Kalijaga, sebagai simbol kelanjutan garis tradisi spiritual.
Di balik kekhidmatan upacara, terdapat dinamika pelestarian budaya yang melibatkan dua pihak, yaitu Lembaga Adat Kadilangu dan Kasepuhan Kadilangu.
Keduanya sama-sama merasa memiliki hak dan tanggung jawab atas pelestarian tradisi di makam Sunan Kalijaga.
Perbedaan pandangan itu sempat beberapa kali memicu ketegangan, meski telah berulang kali dimediasi Paguyuban Pathok Jogo Joyo Kusumo.
Liter Avtur dan Bantuan Energi untuk Alat Berat Serta Mobilisasi Darurat
Ketua paguyuban, Kiai Nur Amin, menyampaikan keprihatinannya terhadap konflik tersebut.
“Kami prihatin dengan konflik yang terjadi. Maka, kami mendorong supaya semua rukun kembali."
"Ini semua untuk menjaga marwah Kanjeng Sunan Kalijaga,” ujarnya.
Menurut Kiai Nur Amin, pertentangan berkepanjangan berpotensi membingungkan umat, sehingga perlu segera diakhiri.
“Kami terus lakukan langkah-langkah agar konflik segera berakhir,” tambahnya.
Beliau juga menekankan pentingnya sikap saling mengalah dan menahan diri.
Kedua pihak, baik Lembaga Adat Kadilangu maupun Kasepuhan Kadilangu, diminta mengedepankan kerukunan demi menjaga kehormatan Sunan Kalijaga.
Kepada masyarakat Demak, Kyai Nur Amin berpesan agar menjaga keamanan dan ketertiban, tidak mudah terprovokasi, serta mendukung terciptanya suasana damai.
“Wujudkan Jawa Tengah yang bebas dari ancaman dan perpecahan."
Baca Juga:
Jadwal Liga Inggris Premier League Malam Ini, Chelsea vs Arsenal di Stamford Bridge
"Mari jaga kerukunan, karena kerukunan itu tenang dan indah. Jaga keamanan, karena aman itu nyaman. Jaga Jawa Tengah agar selalu adem, ayem, tentrem,” pesannya.
Solusi yang ditawarkan dalam meredakan perselisihan adalah pembagian jadwal dan tanggung jawab ritual di lingkungan Makam Sunan Kalijaga agar tidak terjadi pelaksanaan ganda dalam waktu yang sama.
Paguyuban berharap, melalui rangkaian ziarah serta doa bersama yang digelar pada momentum Ganti Luwur ini, semangat persaudaraan dapat kembali tumbuh.
Upacara tersebut diharapkan menjadi wadah penyampai pesan damai bagi keluarga ahli waris Kadilangu, sekaligus memperkuat persatuan di tengah perbedaan pandangan yang ada.*
sumber: suaramerdeka