Berita

Geger Video Potongan Pecahan Uang Asli di Jalan Bejen Temanggung, Ini Faktanya

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Geger Video Potongan Pecahan Uang Asli di Jalan Bejen Temanggung, Ini Faktanya

Share this article

Temanggung – Warga Kabupaten Temanggung heboh atas beredarnya sebuah video yang memperlihatkan temuan uang kertas asli terpotong kecil-kecil dibuang di pinggir jalan.

Uang tersebut pecahan lima puluh dan seratus ribu. Temuan potongan uang kertas tersebut berada di pinggir jalan dusun kampung, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.

Dalam sebuah video yang beredar di masyarakat, warga mengambil uang kertas yang dalam kondisi terpotong kecil-kecil dan mengira uang tersebut dipotong oleh orang tidak dikenal.

Mendapat laporan warga, Polsek Bejen melakukan penyelidikan. Polisi menemukan bahwa uang kertas yang terpotong (limbah uang) tersebut adalah uang rusak hasil tarikan Bank Indonesia (BI).

Kapolsek Bejen, Kompol Suyanta mengatakan, uang yang tercecer di pinggir jalan tersebut adalah limbah dari bank.

Seorang warga mengambil dari tempat pembuangan sampah akhir di TPA Piyungan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dia bernama Sukarwan yang merupakan pensiunan pegawai bank. Sukarwan meminta cacahan uang ini untuk pupuk dan bukan untuk hal lain.

“Berdasarkan keterangan yang bersangkutan, uang tersebut tercecer saat hendak masuk ke rumah. Limbah uang tersebut didapat dari Tempat Pembuangan Akhir Piyungan,” kata Suyanta, Rabu (21/2/2024) sore.

Dia menjelaskan, pada saat membawa dari Piyungan ke rumah tercecer di halaman.

Atas beredarnya video tersebut, Kapolsek Bejen mengimbau masyarakat, khususnya Bejen, agar tidak resah dan berhati-hati. Serta berkomunikasi dengan hal-hal yang sekiranya masih ragu.

“Uang cacahan tersebut adalah uang asli limbah dari Bank Indonesia yang sudah dihancurkan karena sudah tidak layak edar,” jelasnya.

Sementara itu, pemilik limbah uang tersebut, Sukarwan mengaku mendapatkan uang asli yang cacahan tersebut digunakan sebagai pupuk.

Ide ini berawal saat dia mengalami sulit mencari pupuk, tidak ada urea, dan mau beli tidak ada barang. Sehingga jatah pembelian, misalnya, ingin membeli 1 ton diberi 2 kuintal saja.

“Setelah dengar dari teman bahwa limbah uang dapat digunakan sebagai pupuk, saya langsung mengambil limbah tersebut di TPA Piyungan,” katanya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono