SEMARANG — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah, mulai dari 16 hingga 23 Desember mendatang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa eskalasi cuaca ekstrem di provinsi ini telah menguat, sehingga langkah-langkah pencegahan harus dilakukan dengan segera.
“Kami sengaja datang ke Jawa Tengah karena situasi cuaca yang semakin kritis. Kami harus memastikan tanggul-tanggul yang ada diperkuat untuk menghadapi potensi banjir besar,” kata Dwikorita saat berkoordinasi dengan Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, di kantor gubernur pada Jumat, 13 Desember 2024
Menurut Dwikorita, daerah-daerah yang diprediksi akan mengalami cuaca ekstrem meliputi Jepara, Pemalang, Pekalongan, Tegal, hingga Brebes. “Sejumlah tanggul di Jawa Tengah telah diperkuat konstruksinya, namun koordinasi terus dilakukan dengan balai-balai wilayah sungai untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi banjir,” jelasnya.
BMKG berharap meskipun berbagai upaya mitigasi telah dilakukan, masyarakat tetap diminta untuk waspada dan mengikuti petunjuk pemerintah. Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem ini.
“Kami berterima kasih kepada BMKG atas peringatan yang diberikan. Kami telah mempersiapkan antisipasi dengan berbagai langkah seperti Apel Siaga oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng,” ungkap Nana.
Selain memastikan kesiapan relawan, pihaknya juga memeriksa kondisi peralatan yang digunakan serta melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana. Langkah-langkah mitigasi yang telah dilakukan, termasuk penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), juga dibahas oleh Nana. “Kami telah meminta bantuan dari BMKG dan BNPB untuk modifikasi cuaca guna memecah potensi cuaca ekstrem yang diprediksi. Ini sudah hari ketiga,” kata Nana.
Dengan modifikasi cuaca ini, diharapkan dapat mengurangi dampak dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di wilayah-wilayah rawan, seperti Demak dan Grobogan tahun lalu yang pernah mengalami bencana akibat cuaca ekstrem. “Harapan kami adalah untuk mencegah korban dari masyarakat dan mengurangi dampak dari cuaca buruk,” tegas Nana.
Sumber : VIVA.co.id
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo