BREAKING

Berita JatengNasionalRegional

Jawa Tengah Jadi Provinsi Penerima Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbanyak di Awarding Top 99

bhinnekanusantara.id – Dalam ajang Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019, Provinsi Jawa Tengah melahirkan tiga inovasi pelayanan publik.

Tiga inovasi yang diciptakan Jateng sekaligus menjadi satu-satunya provinsi yang menelurkan inovasi terbanyak di Indonesia.

Awarding Top 99 diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Hotel Gumaya Semarang, Kamis (19/7) malam.

Selain itu, sebanyak 22 inovasi dari Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah juga berhasil mencatatkan sejarah baru.

Maka tak heran penghargaan Awarding Top 99 diselenggarakan di Kota Semarang karena menjadi provinsi yang membuat inovasi pelayanan publik terbanyak.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menpan-RB Syafruddin dan didampingi oleh Mendagri Cahyo Kumolo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Mulanya ada 3.156 proposal yang terdaftar. 1627 lolos seleksi administrasi dan akhirnya tim evaluasi menetapkan 99 kemudian tim panel menetapkan 45 nominator dari hasil penilaian wawancara dan presentasi,” ucap Syafruddin saat ditemui usai acara.

Menurut Menpan-RB, ini merupakan catatan sejarah untuk pertama kalinya sejak digelar pada 2014 silam, satu provinsi meraih penghargaan mencapai 22 nominasi.

“Biasanya itu paling banyak 10 penghargaan dalam satu provinsi. Di Jawa Tengah ini memang atmosfirnya adalah inovasi. Secara keseluruhan pendaftarnya banyak sekali. Saya lihat proposalnya saja capek,” katanya.

Ada 11 kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang melengkapi capaian tiga inovasi dari Pemprov Jateng yang memperoleh penghargaan.

Tiga inovasi itu adalah Tele Apik, Payjem Pas Ngamuk dan Apem Asi, yang dilahirkan oleh RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSJD Surakarta dan Dinas Pekerjaan Umum, Sumberdaya Alam dan Tata Ruang (DPUSDA Taru).

“Masyarakat punya ekspektasi yang tinggi sekali, maka seluruh pimpinan sektor selalu berpikir inovasi apa yang mesti dilakukan. Karena kalau tidak kita dihajar masyarakat,” sahut Ganjar saat mendampingi Syafruddin.

Menurut Ganjar, terjadi satu kompetisi di kabupaten kota dan instansi di Pemprov berkat adanya award dari Kemenpan RB.

Terlebih dia mendorong proposal yang buat dinas harus bisa diterapkan dalam enam bulan.

“Satu tujuan pelayanan, puas! Masyarakat puas,” katanya.

Terkait uniknya penamaan-penamaan program itu, Ganjar mengaku itu merupakan salah satu cara agar mudah diingat masyarakat.

Payjem Pas Ngamuk, misalnya. Itu merupakan nama program yang memiliki kepanjangan Pelayanan Jemput Pasien Ngamuk.

Itu merupakan aplikasi yang lahir didasari atas keresahan lembaganya yang melihat penjemputan orang gangguan jiwa (ODGJ) yang tidak sesuai prosedur.

“Kalau namanya unik kan masyarakat mudah ingat, otomatis mudah menjangkau,” katanya.

 

sumber : tribunjateng

editor : saibumi @polda jateng

Related Posts