SEMARANG – Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengingatkan semua orang tua dan guru untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak remaja, terutama dalam penggunaan media sosial.

Peringatan ini disampaikan di tengah maraknya aktivitas gangster atau kelompok remaja yang terlibat dalam tindak kriminal di Semarang.

Irwan menjelaskan bahwa pengawasan ini sangat penting untuk mencegah munculnya fenomena gangster yang semakin meresahkan.

Menurutnya, banyak dari anggota gangster adalah pelajar yang masih duduk di bangku SMP, SMA/SMK, serta remaja yang putus sekolah.

Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan negatif, termasuk balap liar, pesta minuman keras, dan tawuran. Aktivitas-aktivitas ini semakin membuat masyarakat resah.

“Kita sudah mencatat berbagai insiden, seperti tawuran di Cipto, tawuran di Jalan S Parman, konvoi All Star, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya,” ungkap Irwan saat memberikan keterangan di SMAN 1 Kota Semarang pada 3 Oktober 2024.

Kombes Irwan juga menekankan bahwa pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah penegakan hukum dan pencegahan untuk menangani masalah ini.

Dia menginformasikan bahwa sebanyak 19 kelompok gangster di Kota Semarang telah setuju untuk membubarkan diri, namun masih terdapat kelompok-kelompok remaja lain yang enggan mengikuti jejak tersebut.

Selain itu, ada 173 anggota gangster yang tidak ditahan dan dikembalikan kepada orang tua untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.

Ia menegaskan bahwa keberadaan geng tidak dilarang, asalkan tidak terlibat dalam tindakan kriminal. “Geng itu adalah bentuk pertemanan.

Selama mereka tidak melakukan tindakan pidana atau perbuatan melanggar hukum, itu sah-sah saja. Yang kami bubarkan adalah kelompok-kelompok yang sudah melakukan tindak pidana,” jelas Irwan.

Karena itu, Kombes Irwan kembali mengimbau orang tua dan pihak sekolah untuk secara aktif memeriksa media sosial anak-anak remaja mereka. Ini adalah langkah penting untuk mencegah terulangnya kekerasan di kalangan remaja.

“Kami mengajak sekolah untuk berperan serta dalam pencegahan ini. Misalnya, dengan melakukan pemeriksaan terhadap siswa, untuk mengetahui apakah mereka tergabung dalam grup-grup yang dapat menimbulkan masalah,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, sejalan dengan pernyataan Irwan.

Ia juga mengajak orang tua untuk secara rutin memeriksa ponsel anak-anak mereka. “Ponsel anak harus dicek. Kita sudah melakukan sosialisasi mengenai maraknya gangster, dan mungkin ada hal-hal yang tidak terdeteksi. Orang tua perlu mencurigai grup-grup yang ada di ponsel anak mereka. Jika orang tua tidak berani, lalu siapa lagi yang akan melakukannya?” ungkap Bambang.

Melalui pengawasan yang ketat dan kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan pihak kepolisian, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi generasi muda.

Pendekatan ini juga diharapkan bisa mengurangi angka kenakalan remaja yang semakin meningkat dan membantu anak-anak untuk terhindar dari pengaruh negatif yang bisa menjerumuskan mereka ke dalam tindakan kriminal.

Dengan cara ini, Kota Semarang dapat menjadi tempat yang lebih baik bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.*

Sumber : aboutsemarang.id

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Polisi Kota Besar Semarang, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai