BeritaHankam

Kapolri Serukan Jaga Keberagaman dan Toleransi saat Perayaan Natal Polri

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Kapolri Serukan Jaga Keberagaman dan Toleransi saat Perayaan Natal Polri

Share this article
Kapol 860x573

Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara ibadah dan perayaan Natal Mabes Polri tahun 2023. Kapolri menekankan mengenai pentingnya menjaga keberagaman dan toleransi di Indonesia.

Kapolri awalnya menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota yang telah mempersiapkan acara perayaan Natal Mabes Polri. Kapolri juga menyampaikan ucapan selamat Natal kepada anggota Polri yang merayakan.

“Ini tentunya merupakan bagian kegiatan toleransi beragam khususnya di lingkungan Polri yang selama ini terus kita jaga,” kata Kapolri di acara perayaan Natal Mabes Polri tahun 2023 di auditorium STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024).

Kapolri lalu berbicara mengenai momentum pemilu yang sebentar lagi akan masuk ke tahapan puncaknya. Kapolri berharap pesta demokrasi lima tahunan itu berjalan lancar.

“Pemilu yang kita hadapi kali ini adalah tentunya adalah pemilu yang sangat penting dan menentukan, bagaimana nasib bangsa ke depan, karena di sini rakyat kita akan memilih calon pemimpin nasional yang akan melanjutkan nakhoda kepemimpinan nasional sebagai presiden. Dan ini tentunya menjadi sesuatu yang sangat penting baik dari proses tahapannya yang kita harapkan bisa berjalan lancar, saat pemilihannya dan nanti pascanya,” ujar Kapolri.

Kapolri mengatakan tahapan pemilu kali ini dilakukan di tengah situasi global yang tidak menentu. Kapolri mencontohkan perang di Rusia-Ukraina dan perang di Gaza yang tidak kunjung selesai.

“Berbagai macam upaya terus dilaksanakan baik oleh para pemimpin dunia dan tentunya Indonesia juga terus menerus aktif untuk menerus menyuarakan agar terjadi perdamaian. Namun faktanya sampai sekarang korban terus terjadi dan ini tentunya menimbulkan sentimen-sentimen, baik sentimen yang positif atau sentimen bersifat negatif. Tentunya akan berdampak pada situasi kamtibmas yang ada di dalam negeri,” ujar Kapolri.

Selain itu, Kapolri menyampaikan tugas yang dihadapi Polri untuk menjaga stabilitas ekonomi. Kondisi harga-harga pangan harus menjadi konsumsi anggota Polri.

“Oleh karena itu, setiap hari rekan-rekan harus mengikuti harga sembako, harga cabai, harga beras, yang sebenarnya ini bukan tugas kita, tapi kemudian mau tidak mau menjadi makanan dan menu sehari-hari kita. Namun ini semua kita lakukan untuk menjaga stabilitas kamtibmas yang mungkin bisa terdampak inflasi karena kelangkaan pangan, karena harga-harga naik dan itu menjadi tugas kita,” ujar Kapolri.

Kapolri lalu memaparkan capaian ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang kurang baik. Indonesia berhasil menunjukkan tren positif terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal III 2023 sebesar 4,94 persen (ke-4 tertinggi G20), tingkat inflasi Desember 2023 sebesar 2,61 persen (ke-7 terendah G20), neraca perdagangan surplus USD 7,82 miliar (43 bulan berturut-turut).

“Ini semua adalah prestasi bagi Indonesia yang harus kita jaga dan harus kita pertahankan,” tutur Kapolri.

Atas kondisi itu, Kapolri mengingatkan keberagaman Indonesia perlu terus dijaga. Keberagaman akan menjadi anugerah kala dikelola dengan baik.

“Oleh karena itu, tadi disampaikan bahwa Indonesia ini penuh keberagaman dan tentunya keberagaman yang ada ini di satu sisi menjadi anugerah bagi kita manakala kita bisa menjaga keberagaman yang ada. Namun, di sisi lain, kalau tidak kita jaga, tidak kita kelola dengan baik, maka ini akan menjadi ancaman dan tentunya tugas kita, tugas pokok kita, bagaimana stabilitas kamtibmas tetap bisa terselenggara dengan baik,” imbuh Kapolri.

Selain itu, dia memaparkan capaian Polri pada 2023. Berdasarkan survei Litbang Kompas, 87,8 persen masyarakat Indonesia merasa puas terhadap kinerja kepolisian.

“Ini tentunya menjadi catatan manis, ini tentunya menjadi modal bagi kita semua untuk kemudian menghadapi tahun baru yang ini, tahun yang penuh dinamika, karena kita akan masuk di dalam tahapan inti pemilu,” imbuh Kapolri.

Kapolri menyampaikan dalam setiap pemilu selalu terjadi perbedaan pendapat. Hal itu merupakan bagian dari demokrasi yang dijalankan di Indonesia.

“Dan mungkin Indonesia salah satu negara dengan sistem demokrasi yang mungkin Pak Pendeta lebih tahu, paling baik, pelaksanaan one man one vote-nya, kedaulatan rakyat, suara rakyat itu betul-betul luar biasa,” kata Kapolri.

“Selalu saya ingatkan kepada rekan-rekan semua bahwa tugas Polri sangat berat namun demikian kita yakini dengan modal yang ada ditambah semangat kita untuk menjaga keberagaman, salah satunya dengan perayaan Natal kali ini bagaimana kita terus menjaga toleransi, dan ini merupakan bagian dari menjaga keberagaman,” sambung dia.

sumber : detiknews