SEMARANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Disdikbud Jateng) tengah mengusut dugaan piagam palsu di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Semarang. Laporan mengenai piagam palsu itu masuk pada Rabu (26/6) pukul 15.30 WIB.

Piagam tersebut berisi kejuaraan marching band di Malaysia. Pihak Disdikbud menyatakan jika nama kejuaraannya benar, tetapi perolehan juara yang ditulis keliru. Tim marching band diduga mendapat juara ketiga, namun piagam yang digunakan untuk mendaftar PPDB tertulis juara pertama.

Piagam itu dilampirkan dengan surat pernyataan dari kepala sekolah. Sebanyak 25 siswa melampirkan piagam tersebut dalam dokumen PPDB ke SMAN 3 Semarang.

“Hari berikutnya dari Disporapar itu memanggil dari beberapa orang dari SMP 1 yang mengeluarkan termasuk pelatih itu untuk dilakukan klarifikasi intinya melalui surat yang disampaikan ke Dinas Pendidikan bahwa diakui bahwa piagam tersebut tidak benar secara juara nya bukan nama kejuaraannya ya tetapi perolehannya, perolehannya tidak benar,” ujar Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, dalam detikJateng, dikutip Sabtu (29/6/2024).

Pihak Sekolah Baru Tahu di Hari Terakhir PPDB

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 3, Ahmad Fauzan, baru mengetahui laporan tersebut di hari terakhir PPDB. Saat verifikasi, ia mengatakan jika piagam sudah sesuai dengan petunjuk teknis, yakni menyertakan piagam dan surat keterangan sekolah.

“Kita di pihak yang hanya memang verifikasi, dan verifikasi ketika berkas itu sudah sesuai juknis (petunjuk teknis), kita terima. Nah untuk piagam kan syaratnya ada piagamnya dan ada surat keterangan dari kepala sekolah maka itu kan sudah sesuai juknis maka kita terima,” jelasnya dalam detikJateng, dikutip Sabtu (29/6/2024).

“Justru kita tahu setelah ada laporan, setelah itu orang tua ada yang ke sini konfirmasi empat orang perwakilan karena kebetulan yang menggunakan piagam itu, kan tidak hanya satu orang yang pakai piagam itu, kan di kita ada 25 orang,” ujar Fauzan.

Dari 25 Calon Peserta Didik Baru (CPDB) yang menyertakan piagam marching band itu, sebanyak 13 CPDB memilih mundur.

“Di kita tinggal 12, setelah ada konfirmasi dari orang tua, sebenarnya orang tua paham kok karena piagam ini tidak bisa dipakai, sadar begitu konsekuensinya, mereka tahu, makanya yang mereka inginkan kemarin sebenarnya tolong beri kesempatan untuk mengganti, tapi kan sekolah intinya nggak bisa,” tutur Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 3 Semarang.

sumber: detikedu

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono