SEMARANG – Pihak Polrestabes Semarang menghadirkan tersangka penembakan terhadap gadis berinisial C (14), Donny Sofiawan (44), dalam konferensi pers di Semarang, pada Senin, 7 Oktober 2024.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, korban merupakan teman dari anak tersangka.

“Ada hubungan, jadi anak tersangka ini dengan korban berteman,” ujarnya.

Irwan mengungkap motif dari insiden penembakan tersebut antara permasalahan cemburu, utang piutang, dan dugaan prostitusi.

Korban Pernah Tinggal di Rumah Tersangka

Tersangka mengaku pernah menampung korban untuk tinggal di rumahnya, karena korban sedang bermasalah dengan ibunya.

Kemudian, korban yang merupakan teman dari anak tersangka itu lalu pindah ke hunian kost.

Akibat hal itu, Donny menaruh curiga terhadap korban, yaitu menjual anaknya sebagai pelacur usai kepindahannya ke hunian kost.

Tersangka Curiga Korban ‘Jual’ Anaknya

Kecurigaan Donny bermula ketika melihat adanya perubahan sikap dari sang anak tersangka saat berada di rumah.

“Dia pulang tiap malam ke kamar mandi, kamar tutupan terus,” ungkap Donny dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, tersangka juga mengungkap anaknya tidak berangkat sekolah karena sakit pada bagian alat vitalnya.

“Saya tanya kok nggak berangkat sekolah juga. Buat pipis sakit katanya,” terangnya.

Kemudian, tersangka dengan tegas menyatakan telah menyimpan bukti sambil menuding korban menjual anaknya.

“Dia jual anak saya, buktinya ada,” tegas Donny sambil melempar tudingan kepada korban.

Insiden Penembakan

Tersangka mengaku telah melaporkan korban ke polisi, namun pihak kepolisian mengklaim dirinya tidak hadir saat proses pemeriksaan.

Laporan itu dilayangkan tersangka saat sang anak menunjukkan perilaku tak lazim.

Selanjutnya, tersangka melacak keberadaan korban dan saat berhasil menemukannya, akhirnya melepaskan tembakan.

“Dapat info dari temannya, saya sama anak menyusuri ke lokasi korban. Saya pastikan korban benar-benar buka BO di situ tidak,” terang Donny.

Tersangka Cemburu Terhadap Korban

Kasat Reskrim Kompol Andika Dharma Sena membenarkan adanya motif kecemburuan karena jalinan asmara antara tersangka dan korban.

“Pelaku cemburu. Ada informasi akan disuruh laki-laki lain, makanya dia datang ke sana,” kata Andika dalam kesempatan yang sama.

Andika juga menuturkan, tersangka mengaku pernah memberikan pinjaman uang Rp2 juta kepada ibu korban, namun dana tersebut tidak kembali kepadanya.

“Ibu korban juga punya utang sehingga membuatnya emosi,” ungkapnya berdasarkan laporan pendalaman kasus yang dimiliki pihak kepolisian.

Investigasi Belum Selesai

Berkaca dari kasus penembakan itu, Polrestabes Semarang menyoroti bahayanya kecurigaan yang tidak terkendali.

Selain itu, potensi balas dendam pribadi juga dapat meningkat menjadi tindakan kekerasan.

Pihak kepolisian memastikan proses investigasi masih berlangsung, dan bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut rangkaian kejadiannya.

Sebab, insiden ini dinilai pihak kepolisian sebagai peristiwa kompleks yang mengarah pada tindakan penembakan yang perlu diusut tuntas untuk memastikan keadilan.

sumber: bukamata.co

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Polisi Kota Besar Semarang, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai