Berita

Kegiatan Positif Ibu-Ibu di KPU Semarang: Sortir dan Lipat Surat Suara dengan Imbalan Finansial

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Kegiatan Positif Ibu-Ibu di KPU Semarang: Sortir dan Lipat Surat Suara dengan Imbalan Finansial

Share this article
Kpu Semarang: Ibu Ibu Dapat Penghasilan Sambil Sortir Lipat Surat Suara

Semarang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mulai melakukan tahap sortir dan lipat surat suara untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng). Ada 1.297.910 lembar surat suara Pilgub Jateng dengan 250 pekerja yang dikerahkan.

Pantauan detikJateng di Gudang KPU Kota Semarang, di Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, tampak puluhan pekerja tengah menyortir dan melipat surat suara untuk Pilgub Jateng.

Salah satunya warga asal Genuk, Muji (38). Ia mengatakan, sudah tiba di gudang KPU Kota Semarang sekitar pukul 08.30 WIB. Ini menjadi pengalaman keduanya ikut melakukan sortir lipat.

“Ikut karena enak, ada penghasilannya. Dulu sudah pernah, lumayan bisa dapat sampai Rp 1 juta,” kata Muji kepada detikJateng di Gudang KPU Kota Semarang, Senin (4/11/2024).

Selain menambah penghasilan, Muji yang kesehariannya hanya menjadi ibu rumah tangga itu juga bisa menambah kegiatan baru. Mulai pukul 08.30-16.00 WIB, ia akan melakukan sortir lipat di gudang KPU Kota Semarang bersama ibu-ibu lainnya.

“Peraturannya nggak boleh bawa HP (handphone), kerudungnya harus langsungan, nggak boleh pakai jarum, nggak boleh bawa minum dan makan. Nanti ada istirahat baru makan, minum,” terangnya.

Senada dikatakan petugas sortir dan lipat lainnya, Kadarwati. Ia mengaku mengikuti sortir lipat di KPU Kota Semarang untuk mengisi waktu senggang sekaligus menambah penghasilan.

“Sekaligus untuk memperlancar proses Pilkada. Saya ibu rumah tangga. Ada sortir lipat ya bisa jadi nambah kegiatan, nggak di rumah terus,” ungkapnya.

Ia mengatakan, dalam sehari ia ditarget untuk melipat sekitar 6 ribu surat suara. Sambil melipat surat suara, ia bisa menghabiskan waktu dengan berbincang dengan para pelipat lainnya.

“Kalau honornya borongan, nanti bisa melipat berapa. Targetnya sehari 6 ribu surat suara,” ungkapnya.

Ketua KPU Semarang, Ahmad Zaini mengatakan, tahapan sortir lipat rencananya akan dilakukan selama 4 hari. Ada sekitar 250 pekerja yang dilibatkan untuk sortir lipat tersebut.

“Kita taksirkan ada 250 pekerja. Ini ada dua surat suara yang harus disortir dan lipat, yaitu surat suara Gubernur dan surat suara Wali Kota. Kemudian kita utamakan ke yang Gubernur dulu,” jelasnya.

“Honor mereka kemarin kami sampaikan Rp 150 per lembar. Surat suara di Kota Semarang kemarin kita sudah menerima itu adalah 1.297.910 lembar, itu yang akan kita lipat,” lanjutnya.

Dalam melakukan sortir lipat, kata Zaini, surat suara harus dipastikan layak pakai. Tak boleh ada lubang maupun warna yang pudar di surat suara.

“Harus sesuai dengan daerah pemilihannya, Jawa Tengah ya berarti tulisannya Jawa Tengah. Kemudian gambarnya juga gambar Gubernur Jawa Tengah,” jelasnya.

Para pekerja pun dipastikan telah menandatangani pakta integritas yang menyatakan mereka harus melakukan sortir lipat dengan baik, netral, dan tidak berpihak. Mereka juga dilarang membawa barang-barang berbahaya seperti gunting, jarum, bahkan kunci motor harus dititipkan.

Sementara itu, Koordinator Divisi Organisasi, SDM, dan Diklat Bawaslu Kota Semarang, Euis Noor Faoziah mengatakan, anggota Bawaslu Kota Semarang ikut berjaga di lokasi untuk memastikan surat suara rusak sudah disortir.

“Bawaslu mengawasi agar sortir lipat yang dilaksanakan sesuai SOP. Tadi di awal sudah ada body checking, jadi teman-teman sortir lipat ini dicek apakah membawa sesuatu ke ruangan. Peraturannya tak boleh membawa handphone maupun alat yang bisa membahayakan,” ungkapnya.

Berkaca dari tahun lalu, kata Euis, evaluasi yang harus dilakukan dalam tahapan sortir lipat yakni ketidaktelitian para pekerja. Apabila nantinya terdapat surat suara yang rusak di bilik suara, akan diganti dengan surat suara lainnya.

“Itu kita minimalisir dengan surat suara rusak ya. Kita masukan surat suara rusak, sehingga (surat suara) itu tidak dihitung,” pungkasnya.

sumber: detikjateng

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Polisi Kota Besar Semarang, Artanto, Ribut Hari Wibowo