Berita

Kematian Guru SMP di Banjarnegara: Dari Penemuan di Rumah Hingga Pembongkaran Makam

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Kematian Guru SMP di Banjarnegara: Dari Penemuan di Rumah Hingga Pembongkaran Makam

Share this article
Makam Dibongkar, Misteri Di Balik Kematian Guru Klampok Banjarnegara Mulai

Banjarnegara – Seorang guru SMP ditemukan tewas di rumahnya, di Desa Kalilandak Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara. Usai dimakamkan, makam korban dibongkar untuk dilakukan autopsi pada jenazah.

Kamis 12 September 2024
Pukul 12.30 WIB

Beredar unggahan yang menyampaikan bahwa korban, seorang guru PNS, ini adalah korban perampokan sekaligus pembunuhan. Salah satunya diunggah oleh akun instagram @infocepatbanjarnegara. Dalam unggahan tersebut, mobil milik korban hilang.

“Telah terjadi adanya dugaan perampokan yang mengakibatkan korban meninggal,” tulis akun @infocepatbanjarnegara yang diunggah pada Kamis (12/9).

Pukul 15.00 WIB

Saat detikJateng mendatangi rumah korban, warga masih terlihat ramai di depan rumah korban. Garis polisi pun terpasang di pagar hingga pintu rumah korban yang berada di area persawahan.

Pihak kepolisian membenarkan adanya penemuan mayat di rumah tersebut. Penemuan ini bermula lantaran korban tidak berangkat mengajar selama 2 hari berturut-turut sejak Rabu (11/9) sampai Kamis (12/9).

“Karena korban tidak berangkat mengajar dan tidak bisa dihubungi, kemudian teman korban datang ke rumah korban bersama saudara korban. Saat masuk korban sudah meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Purwareja Klampok, Iptu Imam Sanyoto pada Kamis (12/9).

Saat ditemukan, korban telungkup dengan leher terikat tali. Namun saat itu pihak kepolisian membantah adanya perampokan. Lantaran barang berharga milik korban masih ditemukan di rumah korban.

“Dari olah TKP, perhiasan milik korban dan 2 unit sepeda motor masih ada. Memang ada kabar mobilnya dibawa perampok. Tetapi yang benar mobil itu sudah dijual,” kata dia.

Selain itu, berdasarkan olah TKP perabotan rumah korban tidak ada yang rusak. Mulai dari pintu, jendela hingga lemari.

“Jendela, lemari, pintu itu tidak ada yang rusak. Jadi memang ini bukan korban perampokan,” tegasnya.

Imam juga menyampaikan berdasarkan pemeriksaan tim medis dari Rumah Sakit Emanuel, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Sehingga usai diperiksa korban dimakamkan di pemakaman umum warga Desa Kalilandak.

“Dari hasil pemeriksaan tim medis di rumah sakit Emanuel tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jadi setelah itu dimakamkan,” katanya.

Jumat 13 September 2024
Pukul 17.00 WIB -20.00 WIB

Esok harinya keluarga korban meminta agar makam dibongkar. Keluarga korban meminta agar dilakukan autopsi korban di Rumah Sakit Margono Banyumas.

“Ada permintaan dari ahli waris korban agar jenazah dibongkar untuk diautopsi. Itu pas hari Jumat (13/9) ada permintaan untuk dibongkar saya meminta izin ke Polsek. Setelah diizinkan baru warga membongkar jenazah korban,”kata Kades Kalilandak Slamet Mujiono saat ditemui di rumahnya, Minggu (15/9/2024).

Namun, ia tidak mengetahui pasti hasil autopsi di rumah sakit Margono. Sementara pihak kepolisian menyampaikan akan menyampaikan perihal penemuan mayat guru SMP di Desa Kalilandak pada Selasa (17/9) besok.

Mujiono menambahkan, korban adalah seorang guru PNS yang mengajar di salah satu SMP di Kecamatan Purwanegara. Setiap harinya, korban tinggal seorang diri.

“Korban ini PNS, dia guru SMP di Purwanegara. Memang dia tinggal sendiri, dia janda dan anaknya informasi yang saya terima itu tinggal di Bandung,” jelasnya.

Selasa, 17 September 2024

Pihak Polres Banjarnegara menyampaikan akan menggelar press release perihal penemuan mayat guru SMP di Desa Kalilandak, Kecamatan Purwareja Klampok pada Selasa (17/9) besok.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo