Bhinnekanusantara.id, Banjarnegara – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara Dr. H. Agus Suryo Suripto, S.Ag, MH berencana mengajak Polisi menjadi sahabat Madrasah.
Menurut dia, setelah Kementerian agama bekerjasama dengan Polres Banjarnegara melalui komunitas Sarsipol (Sehat Aman Rumah Sakit Indonesia Pelayanan Online) sejak tanggal 5 Oktober 2021, ia melihat asas kemanfaatan konektivitas, bekerja sama dengan lembaga lain itu sangat dibutuhkan.
“Karena tidak mungkin kita tidak membutuhkan lembaga lain, maka saya kemudian berkoordinasi dengan Sarsipol untuk menggandeng Madrasah yang ada di lingkungan Kementerian Agama untuk masuk dan bekerjasama dengan Sarsipol,” katanya disela-sela acara sosialisasi program Sarsipol, RSI dan BSI di MTs Negeri 03 Banjarnegara di Kecamatan Rakit , Senin (22/11/2021).
Ia mengungkapkan, Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara mempunyai Madrasah yang relatif banyak, sekitar 220 Madrasah mulai dari RA, MI, MTs dan MA.
“Kita tidak ingin ada letupan-letupan kecil pelanggaran Kamtibmas yang disebabkan anak-anak Madrasah, sehingga kemudian kedepan, kita sudah menyusun agenda untuk memberikan pendidikan kewarganegaraan dan moderasi beragama kepada anak-anak,” ucapnya.
Menurut dia, Polisi itu instansi yang humanis, yang saat ini publik belum melihat itu, bagaimana menampilkan polisi yang humanis di lingkungannya.
“Maka ini nanti, kami akan ajak Polisi untuk masuk ke Madrasah, supaya Polisi menjadi sahabat Madrasah, Polisi diidentifakasikan sebagai sahabat bukan sosok yang menakutkan,” ujarnya.
“Kami ingin membawa Polisi sebagai instistusi yang humanis yang sangat bersahabat, caranya Polisi masuk Madrasah untuk mengadakan kegiatan yang sifatnya edukasi kepada anak-anak kami secara bersama,” ucapnya.
Ia menuturkan, pihaknya mempunyai program yang banyak, salah satunya pendidikan cinta tanah air dan ketaatan hukum, sedangkan lembaga yang sesuai dengan bidangnya adalah Polisi.
“Maka untuk mencegah kenakalan remaja, radikalisme, intoleran, maka kita perlu bergabung dalam satu forum namanya Sarsipol,”
“Kita melakukan gerakan-gerakan persiapan, supaya anak-anak muda sebagai calon pemimpin bangsa itu taat hukum, punya wawasan kebangsaan, moderasi beragama, sehingga jalan masuknya adalah lewat Sarsipol,” kata dia.
Menurut dia, saat ini sedang membangun sistem, yang paling penting sistem yang dibangun, kalo sistem yang sudah dibangun, siapapun pemimpinnya sistem ini sudah berjalan.
“Sehingga kita mewariskan kepada generasi dibelakang kita itu sistem yang baik,” tandasnya.