SEMARANG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengumumkan hasil penyelidikan terhadap kasus perundungan (bullying) di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip). Dalam kasus bullying itu, dr. Aulia Risma menjadi korban dan mengakhiri hidup diduga dengan bunuh diri.

“Iya akan segera diumumkan (hasil penyelidikan kasus bullying Undip),” ujar Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi wartawan, Senin (14/10).

Meski demikain, Siti Nadia Tarmizi enggan membeberkan lebih lanjut waktu dan hasil penyelidikan terhadap kasus yang sempat membuat praktik PPDS Undip dihentikan sementara itu. “Ditunggu aja,” singkatnya.

Nadia menyebut, nantinya pengumuman terkait hasil penyelidikan kasus bullying di PPDS Undip akan dilakukan pihak kemenkes bersama Polda Jateng.

Sebelumnya, Kemenkes sudah menerjunkan Inspektorat Jenderal (Itjen) untuk menelusuri penyebab bunuh diri yang dilakukan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis FK Universitas Diponegoro (Undip) di RS Kariadi.

Diketahui bahwa kasus bunuh diri yang dilakukan mahasiswi bernama Aulia Risma itu diduga karena kasus perundungan yang terjadi di saat ia menjalani PPDS di RS Kariadi.

“Tim Itjen Kemenkes sudah turun ke RS Kariadi utk menginvestigasi pemicu bundir untuk memastikan apakah ini ada unsur bullying atau tidak,” ujar Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Kamis (15/8).

“Kemenkes sudah bergerak cepat dan tegas untuk menginvestigasi kejadian ini,” sambungnya.

Sumber : www.jawapos.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo, pikadadamai, pilkadajatengdamai, pilgubjatengdamai