Banyuwangi – Warga yang tinggal di sekitar Sungai Kalibaru, Dusun Sumbermulyo, Desa/Kecamatan Pesanggaran, beberapa hari ini dihebohkan dengan munculnya buaya berukuran besar di sungai besar yang ada di kampungnya.
Malahan, kemunculan buaya di Sungai Kalibaru itu oleh warga sempat direkam dalam video dengan durasi 28 detik dan beredar di dunia maya. “Kata orang-orang di sungai itu memang ada sarangnya,” terang Suhartatik, 45, warga Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung.
Suhartatik yang sudah tiga tahun membuka warung di dekat jembatan dan talang di Sungai Kalibaru, Dusun Sumbermulyo, Desa Pesanggaran, itu mengaku sering mendengar cerita keberadaan buaya di Sungai Kalibaru, tepatnya di bawah talang lama. “Ada penunggu buaya,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Kemunculan buaya itu, jelas dia, terakhir dilihat warga pada Senin (27/5) sore.
Saat itu, buaya yang berukuran cukup besar muncul ke permukaan. “Selama ini tidak ada yang menjadi korban, saya belum pernah mendnegar ada orang dimakan buaya,” katanya.
Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam, BKSDA Wilayah 3 Jember, Purwantono mengatakan tengah menginstruksikan anggota BKSDA di wilayah setempat untuk melakukan penyelidikan terhadap kemunculan buaya itu. Untuk pengecekan keberadaan buaya, itu membutuhkan waktu karena buaya tidak selalu muncul ke permukaan.
“Tidak bisa dipastikan habitat buaya di lokasinya kemunculannya, sebab faktor kemunculan buaya itu beraneka ragam,” ungkapnya.
Purwantono menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan buaya muncul ke permukaan, itu mulai dari berjemur, mengejar mangsa, hingga terbawa arus air.
“Buaya muara lokasinya tidak jauh dari laut, air bersifat payau. Bisa jadi buaya itu bergerak ke hulu atau terbawa air hingga mengejar mangsa. Itu yang sedang kami pastikan, apakah di lokasi tersebut memang ada buaya,” terangnya.
Salah satu ciri-ciri habitat buaya muara, terang dia, berada di perairan yang tenang. Pada alira air yang deras, dipastikan tidak ada buaya muara.
“Kami masih menunggu informasi dari teman-teman, apakah ada kemunculan lagi. Yang pasti lokasi buaya muara itu air tenang dan pada lekukan sungai yang airnya tenang,” jelasnya.
Purwantono mengimbau masyarakat untuk berhati-hati sebelum hasil penyelidikan selesai. Sebab, buaya termasuk hewan buas dengan sifat alami dapat menyerang ketika kondisi lapar atau terganggu.
“Ketika lokasi itu sudah dipastikan ada buaya, kami imbau masyarakat tidak mendekati lokasi. Buaya termasuk hewan yang dilindungi, tolong jangan dibunuh. Kami berupaya menangkap, biar tidak meresahkan masyarakat,” tandasnya.
Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Polda Jatim, Jawa Timur, Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi