SEMARANG – Barbalin Naomi Kubewa atau Lin menangis gembira usai panitia seleksi tingkat pusat Akademi Kepolisian (Akpol) mengumumkan dirinya lulus terpilih menjadi taruni. Calon taruni asal pengiriman polda lainnya yang juga lulus terpilih masuk Akpol memeluk Lin.
Lin mengatakan dirinya adalah putri Suku Oburauw Papua Barat pertama yang masuk Akpol. Dia mengucap syukur pada Tuhan dan berterima kasih pada Polri karena telah memberinya kesempatan mengenyam pendidikan perwira Polri.
“Puji Tuhan, saya bersyukur karena saya menjadi taruni pertama dari suku saya dan dari Kaimana (yang masuk Akpol). Ini terobosan baru, putri asli Kaimana (lolos seleksi Akpol). Puji Tuhan akan buat Kaimana bangga. Saya akan berterima kasih karena kepolisian memberikan saya kesempatan mengikuti seleksi di tingkat pusat dan menyatakan saya lulus terpilih,” ungkap Lin kepada SSDM POLRI dengan antusias, usai mengikuti sidang akhir seleksi tingkat pusat taruna Akpol, Minggu (28/7/2024).
Dia percaya bahwa hal ini adalah berkat dari Tuhan. Dia berjanji akan belajar di Akpol dengan baik.
“Ya sekarang perasannya terasa campur aduk. Puji Tuhan. Tuhan itu luar biasa. Pokoknya semua yang terjadi malam ini karena Tuhan, bukan karena hebat dan kuatnya saya, tapi semua karena Tuhan. Kalau Tuhan memilih saya, saya akan melakukan tanggung jawab sebagai taruni Akademi Kepolisian dengan baik,” ucap dia.
Lin menilai Polri telah memerhatikan masa depan generasi muda Papua. Untuk diketahui dalam seleksi tingkat pusat taruna Akpol, Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri menghapus kuota khusus dan rekrutmen proaktif (rekpro), tetapi memberikan kuota tersendiri bagi orang asli Papua (OAP).
“Bapak Kapolri, terima kasih. Semoga Bapak diberikan kesehatan selalu, karena sudah berikan kami anak-anak asli daerah, kebetulan daerah Timur semua yang dikirim satu (taruni) dan puji Tuhan kami semua lulus. Itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami,” ucap Lin dengan mata berkaca-kaca.
Lin mengatakan bukan dia satu-satunya anak asli Papua yang merasa diperhatikan Polri, melainkan ada ribuan anak yang. Lin menuturkan Polri merekrut ribuan anak muda Papua untuk menjadi prajurit Korps Bhayangkara.
“Saya mewakili anak-anak timur mau berterima kasih kepada Bapak Kapolri karena kemarin kebetulan juga Bintara dari Papua dan Papua Barat, Papua itu (kuota Bintara) 2.000 orang dan Papua Barat 1.000, dan hampir 80 persen itu anak asli Papua,. Saya menyaksikan kepedulian Polri terhadap kemajuan Papua,” ujar Lin.
Lin juga berterima kasih pada Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Dedi Prasetyo karena menurutnya pelaksanaan seleksi taruna dan taruni Akpol objektif dan transparan. “Saya mau berterimakasih kepada bapak As SDM karena proses rekrutmen ini adil dan objektif. Semoga Bapak diberkati Tuhan Yesus,” lanjut Lin.