Berita

Mengenal Wahyu Hidayat, Pemimpin Masa Depan Malang yang Pernah Belajar di Belanda

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Mengenal Wahyu Hidayat, Pemimpin Masa Depan Malang yang Pernah Belajar di Belanda

Share this article
Jejak Inspiratif Wahyu Hidayat, Wali Kota Malang Yang Pernah Tugas

MALANG – Inilah profil Wahyu Hidayat yang bakal jadi Wali Kota Malang Terpilih usai menang di Pilkada Malang 2024.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Jawa Timur mengumumkan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin dari nomor urut 1 sebagai peraih suara terbanyak di Pilkada 2024 Kota Malang.

Raihan suara terbanyak itu juga menentukan mereka sebagai pemenang atas dua kompetitor lainnya.

Dalam rapat rekapitulasi penghitungan suara tingkat kota, Daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Malang sebanyak 660.774 jiwa.

Dari jumlah itu ada 428.323 total suara saat hari pemungutan. Rinciannya, 409.662 merupakan suara sah dan 18.661 lainnya adalah suara tidak sah.

Wahyu dan Ali diumumkan unggul di lima kecamatan. Di Kecamatan Klojen, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin mendapat suara 24.233 suara.

Paslon nomor urut 2, Heri Cahyono-Ganis Rumpoko memeroleh 8.142 suara dan nomor urut 3, M Anton-Dimyati Ayatullah 15.772 suara.

Di Kecamatan Kedungkandang, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin mendapatkan 53.681 suara.

Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 19.295 suara dan M Anton-Dimyati Ayatullah 26.318 suara.

Di Kecamatan Sukun, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin memeroleh 46.936 suara. Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 17.753 suara. M Anton-Dimyati Ayatullah 30.752 suara.

Di Kecamatan Blimbing, pasangan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin memeroleh 42.932 suara. Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 16.328 suara. M Anton-Dimyati Ayatullah 28.132 suara.

Di Kecamatan Lowokwaru, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin memeroleh 35.475 suara. Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 12.629 suara. M Anton-Dimyati Ayatullah 31.334 suara.

“Berdasarkan hasil rapat pleno, pasangan nomor urut 1 Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin mendapatkan perolehan suara terbanyak. Kemudian, kedua pasangan nomor urut 3, M Anton-Dimyati Ayatullah, dan pasangan nomor urut 2 Heri Cahyono-Ganis Rumpoko,” kata Toyib.

Rapat pleno rekapitulasi berlangsung selama sembilan jam, yakni dimulai sejak sekitar pukul 11.00 WIB dan berakhir pada 20.00 WIB.

Tidak ada kendala ataupun keributan yang terjadi. Toyib menyatakan bahwa pelaksanaan rapat pleno kategori Pilkada Kota Malang berjalan lancar.

“Sudah selesai dalam keadaan lancar, aman, tertib, dan tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan melalui pleno tadi,” ujarnya.

KPU Kota Malang akan segera mengumumkan hasil perolehan suara Pilkada Serentak 2024 kepada masyarakat.

Lantas, seperti apa profil Wahyu Hidayat?

Wahyu Hidayat lahir 17 Desember 1966.

Ia adalah Wali Kota Malang terpilih masa jabatan 2025–2030.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Malang sejak 24 September 2023 hingga 10 Agustus 2024.

Ia merupakan lulusan Planologi atau Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang).

Ia mula-mula bergabung dengan kantor konsultan tata ruang yang menangani proyek perencanaan wilayah kota di Jawa Timur.

Ia kemudian menjadi pegawai di Badan Kepegawaian Kabupaten Malang. Ia kemudian dipindahkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang.

Wahyu Hidayat merupakan warga asli Malang. Setelah lulus dari kuliah dari Institut Teknologi Nasional Malang, ia mengawali kariernya sebagai ASN.

Bermula jadi ASN yang bertugas membuat dan mengantarkan surat, kini Wahyu Hidayat menempati jabatan penting di Kabupaten Malang sebagai Sekda Kab dan PJ Walikota Malang Malang.

Ia kemudian mendapat tugas belajar di Rotterdam, Belanda. Sekembalinya ke Indonesia, ia kembali bekerja di Bappeda Kabupaten Malang.

Ia sempat memegang berbagai jabatan yang meliputi Camat Tajinan, Kepala Kantor Perumahan Kabupaten Malang, dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang.

Pada 2020, ia diangkat menjadi Sekda Kabupaten Malang. Pada 2023, ia diangkat menjadi pelaksana jabatan Wali Kota Malang.

Wahyu menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di SD Bareng Kulon 2 Malang (1974–1979).

Kemudian, ia pindah ke Probolinggo untuk melanjutkan studinya di SMP Negeri 1 Kraksaan (1979–1982) dan SMA Proyek Perintis Sekolah Pembangunan IKIP, yang kini dikenal sebagai SMA Negeri 8 Malang (1982–1985).

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studinya di program studi Teknik Planologi (Sekarang Perencanaan Wilayah dan Kota), Institut Teknologi Nasional Malang dan meraih gelar Insinyur pada tahun 1991.

Pada tahun 1998, ia berhasil meraih gelar Magister Manajemen (M.M.) setelah mengenyam pendidikan di STIE Mitra Indonesia Yogyakarta selama dua tahun.

Dan pada tahun 2018, ia berhasil meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Sosial setelah mengenyam pendidikan di Universitas Merdeka Malang selama tiga tahun.

Wahyu Hidayat mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya di HUT ke-1264 Kabupaten Malang.

Penghargaan itu diberikan langsung dari Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo yang diserahkan oleh Bupati Malang Sanusi pada 29 November 2024 di Pendopo Agung Kabupaten Malang.

Ia mendapatkan penghargaan tersebut karena telah mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara selama 30 tahun.

Sumber : SURYA.co.id

 

Pilwakot Malang, Paslon Wali, Pasangan 1, Mbois, WALI, Pilwali Malang, Wahyu Hidayat, Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Ali Mutohirin, Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Kodya Malang, Pemkot Malang, Pemerintah Kota Malang