Boyolali – Seorang gadis asal Boyolali, Jawa Tengah, LRN (18), membuat rekayasa palsu kepada Polisi terkait peristiwa pembegalan yang menimpanya pada bulan April 2024.
Setelah Polisi melakukan penyelidikan, LRN yang mengaku ponselnya dirampas saat pembegalan rupanya dijual oleh dirinya sendiri.
“Senin kemarin, kami berhasil mengamankan buah HP yang telah dilaporkan hilang oleh korban,” ujar Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, Rabu (5/6/2024).
Selain itu, LRN yang mengalami dugaan tindakan penusukan di bagian perutnya rupanya akibat perbuatannya sendiri melukai dengan menggunakan pisau.
“LRN mengakui jika peristiwa tersebut tidak pernah ada dan ia mengakui telah membuat laporan palsu dengan tujuan untuk mendapat perhatian dari keluarga,” ucap Joko.
Kini, LRN telah mengakui perbuatannya sendiri.
“Klarifikasi permohonan maaf, atas aduan kejadian pencurian dengan kekerasan yang menimpanya tersebut adalah tidak benar, saya menyesalinya karena menjadi kasus viral di media, atas perbuatan tersebut saya menyampaikan permohonan maaf yang sebenar-benarnya kepada kepolisian Sektor Simo, Polres Boyolali, dan media,” ujar LRN saat dikonfirmasi Humas Polres Boyolali, (5/6/2024), dikutip dari laman Humas Polri.
Kejamnya Pelaku Ayah Tiri Aniaya Anak hingga Tewas di Boyolali, Korban Disebut Sering Dipukuli
Berikut adalah kronologi laporan palsu yang dibuat oleh LRN.
Peristiwa palsu tersebut diceritakan LRN terjadi di jalan Simo-Nogosari, Desa Temon, Kecamatan Simo, Boyolali.
Diceritakan LRN saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari Nogosari sekira pukul 19.00 WIB pada Jumat (19/4/2024) malam.
Kasi Humas, AKP Arif Mudi, mewakili Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi saat itu menyampaikan LRN memberi pengakuan bila dirinya meletakan HP di dashboard setelah dikeluarkan dari tas.
Kemudian dirinya dihampiri oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor dari belakang tanpa lampu.
Setelah agak mepet, pengendara sepeda mengambil HP korban.
Sementara pemboncengnya menusuk korban dengan senjata tajam (sajam).
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono