Berita

Pantura Semarang-Demak Dilanda Banjir Rob, Aktivitas Transportasi Tersendat

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Pantura Semarang-Demak Dilanda Banjir Rob, Aktivitas Transportasi Tersendat

Share this article
Pantura Semarang Demak Dilanda Banjir Rob, Aktivitas Transportasi Tersendat

Semarang –  Banjir air laut pasang (rob) merendam sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa dini hari, 17 Desember 2024. Ketinggian air rob 20 centimeter hingga 50 centimeter di jalur Pantura Semarang-Demak.

“Kondisi ini berdampak terganggunya transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam, sehingga diminta warga berada di pesisir Pantura untuk waspada,” ujar Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Wahyu Sri Mulyani, Selasa, 17 Desember 2024.

Sri mengungkap gelombang tinggi juga masih berpeluang terjadi di perairan utara Jawa Tengah, yakni di Perairan Kepulauan Karimunjawa bagian barat dan timur, Perairan Pekalongan-Kendal, Perairan Semarang-Demak, Perairan Jepara dan Perairan Pati-Rembang. Ketinggian gelombang berkisar 1,25-2,5 meter.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi yang masih tinggi. Lantaran, cuaca ekstrem masih berpotensi berlangsung di 24 daerah di Jawa Tengah.

Pada pagi, cuaca sebagian Jawa Tengah berawan, namun sebagian lain yakni Pesisir Selatan dan Pantura bagian timur sudah mulai diguyur hujan ringan. Memasuki siang, sore, hingga awal malam hujan ringan-sedang turun merata dengan waktu bervariasi, bahkan potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir terjadi di puluhan daerah.

“Potensi cuaca ekstrem masih terjadi di 24 daerah di Jawa Tengah, diminta warga untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N.

Berdasarkan pengamatan cuaca Selasa pagi, menurut Arif, cuaca ekstrem kembali berpotensi di kawasan pegunungan, dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian barat yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid dan Boyolali. Daerah lain berpotensi cuaca ekstrem, lanjut Arif, terjadi di Karanganyar, Sragen, Kudus, Ungaran, Temanggung, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.

“Hujan ringan-sedang di Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Surakarta, Semarang dan Pekalongan,” jelas dia.

Angin bertiup dari barat laut ke timur dan selatan ke barat laut dengan kecepatan 3-25 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara 60-95 persen. Sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 9,5-1,25 dan diperairan selatan Jawa Tengah berkisar 1,25-2,5 meter.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo