BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi melakukan pendampingan kepada bocah tiga tahun korban dugaan penganiayaan oleh ibu tiri dan ayah kandung di Desa Tampo, Kecamatan Cluring.

Selain memastikan korban telah mendapatkan perawatan kesehatan fisiknya, pemkab juga memberikan pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi kejiwaannya. Semua biaya pengobatan ditanggung Pemkab Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku prihatin dan miris dengan peristiwa tersebut. Ipuk telah memerintahkan dinas terkait untuk terus memantau perkembangan anak tersebut.

”Saya telah meminta dinas terkait dan puskesmas untuk terus memantau perkembangan kasus ini mulai kesehatan fisik hingga psikologis anak. Dilihat juga apabila pihak keluarga kesulitan secara ekonomi, bisa diberi bantuan dengan program pemberdayaan,” katanya.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Henik Setyorini menyebut, pendampingan psikologis telah dilakukan secara intensif. Hal itu dilakukan agar korban tidak mengalami trauma.

”Psikolog sudah terjun sejak Senin lalu. Mereka melakukan pendampingan sampai kondisi psikologis korban benar-benar pulih. Kita berharap korban tidak sampai mengalami trauma,” ungkapnya.

Henik menambahkan, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) kembali turun ke lapangan untuk melakukan asesmen komprehensif terkait kasus tersebut.

Selain melihat perkembangan kondisi korban, tim juga menginventarisasi kebutuhan korban untuk pemulihan kesehatan dan mental.

”Jika secara ekonomi memang perlu dibantu, akan kami usulkan untuk bantuan sosial atau program pemberdayaan untuk peningkatan ekonominya,” tandasnya.

Sumber : RadarBanyuwangi.id’

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono