KARANGANYAR – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi berpeluang besar memenangkan Pilgub Jawa Tengah. Hal ini tak lepas dari restu Presiden Joko Widodo terhadap dirinya.
Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman, mengatakan munculnya nama Ahmad Luthfi di bursa calon gubernur Jawa Tengah tidak lepas dari peran Presiden Jokowi.
Presiden berkeinginan program nasional di daerah, khususnya Jawa Tengah, dapat dilanjutkan oleh sosok yang ia paling percaya.
“Jawa Tengah dari perspektif program strategis nasional (PSN) bisa berjalan dengan lancar, fungsi tersebut sangat jelas perlu dijalankan oleh gubernur yang terpilih besok,” kata Wahid, Senin (17/6/2024).
Lebih jauh Wahid mengemukakan, hingga bulan Agustus 2024, Presiden Jokowi masih menjabat presiden RI. Sehingga punya cukup power untuk mengkonsolidasi kemenangan Ahmad Luthfi.
“Kita tunggu saja dalam satu atau dua bulan lagi, berdasar rekam jejak, dari rapor, dari nilai bobot maka Pak Luthfi masuk semua menjadi kandidat kuat menjadi calon gubernur,” kata Wahid.
Meski demikian, Wahid mengingatkan bila dalam Pilgub, nostalgia pilpres bisa saja berlanjut dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng.
Untuk Pak Kapolda, lanjut Wahid, peluang untuk maju dalam pilgub kuncinya ada di Gerindra dan Golkar.
“Alasan Pak Luthfi bisa maju karena ada restu dari Solo, dari istana, secara kualitas tidak diragukan lagi, startnya juga cukup bagus, namun demikian, sampai sekarang belum ada partai yang mengusungnya,” kata Wahid.
Wahid justru menggiring publik dengan menyatakan harusnya memang Gerindra yang jadi partai pengusungnya. Hal ini berlainan dari Golkar yang kemungkinan masih cek ombak.
Wahid berharap pada pilgub mendatang hanya ada dua figur pasangan calon gubernur saja. Dia mengatakan, dengan dua pasangan itu akan terjadi head to head dengan PDI Perjuangan.
Pasangan pertama yaitu calon dari PDI Perjuangan dengan Hendrar Prihadi yang punya peluang cukup besar untuk maju sebagai kandidat. Sedangkan pasangan yang kedua Ahmad Luthfi.
“Bila dia punya gerbong sendiri, misalnya dicalonkan dengan Gerindra, Pak Luthfi sebagai gubernur dengan Mas Daryono sebagai wakil gubernur, karena maqomnya Pak Luthfi sebagai gubernur, jadi eman-emanlah bila tidak dijadikan calon gubernur, mubadzir kalau Pak Luthfi jadi wakil gubernur,” ungkap Wahid.
sumber: krjogja
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono