Berita

Penjual Siomay Semarang Bunuh Wanita Open BO Karena Dihina, Jasad Disembunyikan di Kolong Kasur

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Penjual Siomay Semarang Bunuh Wanita Open BO Karena Dihina, Jasad Disembunyikan di Kolong Kasur

Share this article
Penjual Siomay Semarang Bunuh Wanita Open Bo Karena Dihina, Jasad

SEMARANG – Penjual siomay keliling bernama Eko Prasetyo, 22, tega membunuh wanita open BO yang dia pesan melalui aplikasi MiChat. Dia mengaku melakukan aksi tersebut lantaran sakit hati dihina gendut oleh korban.

Eko memberikan keterangan kronologi kejadian pada jumpa pers di lobi Polrestabes Semarang, Senin (11/11).

Dia menjelaskan bahwa dirinya telah check-in di hotel melati di Jalan Mpu Tantular Semarang sejak Selasa (5/11) tengah malam dan sudah memesan tiga wanita open BO sekaligus. Korban berinisial JS merupakan wanita terakhir yang dia pesan.

“Yang pesan kamar saya sendiri. Booking Selasa malam 23.30. Peristiwa (pembunuhan) Kamis (7/11) sore,” terang Eko kepada wartawan di kantor polisi.

Kamis (7/11) siang, Eko memesan korban JS. Ketika korban sampai di hotel, Eko melayangkan protes lantaran korban tidak sesuai dengan foto profilnya di aplikasi MiChat.

Dia juga sempat ingin membatalkan order dengan memberi uang Rp100 ribu. Namun menurut Eko, korban memaksanya untuk tidak membatalkan pesanan.

Pada akhirnya mereka tetap melakukan hubungan badan. Namun, pelaku merasa tersinggung dengan ucapan korban yang menghinanya gendut.

Pelaku pun mencekik korban setelah dirinya keluar dari kamar mandi. Pukul 16.30, pelaku menaruh jenazah korban di kamar mandi, tetapi kemudian dipindahkan ke kolong kasur sekitar pukul 19.30.

“Sakit hati karena korban ngomong dengan nada tinggi. ‘Sampeyan wong lemu order michat ra menak-enaki’ (Kamu orang gendut order michat merepotkan). Keluar kamar mandi saya dorong sambil cekik. Cekik lima menit lebih. Setelah itu saya taruh dalam kamar mandi. Itu jam 16.30. Terus saya pindahkan ke bawah kasur jam 19.30,” ujarnya.

Eko memindahkan jenazah korban ke kolong kasur agar tidak cepat ketahuan oleh pihak hotel. Dia juga mengaku sempat bermalam dengan jenazah korban sebelum akhirnya melarikan diri pada Jumat (8/11) pukul 05.00 WIB.

“Mau saya taruh kamar mandi, resepsionis bisa langsung tahu. Makanya saya dorong pakai kaki ke bawah kasur. Ya semalam masih di kamar sama (jenazah) korban. Saya tidak bisa tidur,” ungkapnya.

Jenazah korban ditemukan oleh petugas hotel yang akan membersihkan kamar pada Sabtu (9/11) siang. Petugas yang mencium bau menyengat langsung memanggil temannya dan barulah jenazah korban ditemukan di kolong kasur.

“Siangnya room boy mau bersihkan kok bau menyengat. Panggil teman baru kelihatan ada jenazah. Cewek, di bawah kolong tempat tidur,” ujarnya.

Korban ditemukan dengan memakai baju baby doll motif bunga dengan jaket menutupi wajah korban.

Terdapat tato bergambar burung hantu di tangan kiri dan bekas cekikan di leher. Ketika ditemukan kondisi wajah korban sudah membengkak dan darah keluar dari mulutnya.

Kurang dari 24 jam, pelaku berhasil ditangkap di terminal Boyolali, Minggu (10/11) pukul 01.00 WIB.

Atas tindakannya tersebut, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan karena ponsel korban dibawa oleh pelaku, sehingga pelaku terancam pidana penjara 15 tahun.

“Terhadap tersangka dijerat pasal 338 KUHP atau 365 ayat 3 dengan ancaman pidana penjara 15 tahun,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Selasa (12/11).

sumber: radarsurabaya

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo