Berita

Perguruan Silat di Banyuwangi Sepakat Jaga Perdamaian Pasca Insiden Tegaldlimo

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Perguruan Silat di Banyuwangi Sepakat Jaga Perdamaian Pasca Insiden Tegaldlimo

Share this article
Paguyuban Silat Di Banyuwangi Sepakat Jaga Perdamaian Pasca Insiden Tegaldlimo

BANYUWANGI – Delapan tokoh lintas perguruan silat di Kecamatan Srono sepakat untuk menahan diri dan menjaga kondusivitas wilayah.

Hal itu menyusul adanya kasus pengeroyokan di Desa/Kecamatan Tegaldlimo pada Jumat (19/4) malam.

Dalam tawuran itu, pendekar Pagar Nusa, Affa Yudha Pratama (AYP), tewas karena dikeroyok pendekar dari perguruan silat lainnya.

Kesepakatan yang dilakukan para tokoh perguruan silat tersebut tercetus dalam pertemuan di kantor Kecamatan Srono, Sabtu (20/4) malam.

Delapan perguruan silat hadir dalam acara itu, yakni Pagar Nusa (PN), Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW), Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti, Persinas ASAD, PAMUR, Persaudaraan Rasa Tunggal, dan Tapak Suci.

Pertemuan yang diinisiasi oleh Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Srono ini untuk mengantisipasi gesekan lanjutan antarperguruan silat di Banyuwangi. Khususnya, di Kecamatan Srono pascabentrokan pada Jumat (19/4) malam.

”Kasus perkelahian di Tegaldlimo sudah ditangani Polresta Banyuwangi. Mari kita jaga kondusivitas, khususnya di wilayah Kecamatan Srono dengan cara saling menahan diri dan tidak terprovokasi berita hoaks,” ujar Muhammad Lutfi Hakim, 41, pembina IKSPI Kera Sakti Ranting Srono.

Menurut Lutfi, para sesepuh dan pelatih pencak silat se-Kecamatan Srono yang tergabung dalam Paguyuban Pencak Silat Kecamatan Srono di bawah binaan Forpimka Srono, diharapkan lebih intens dalam mengadakan silaturahmi dan selalu berkomunikasi.

”Beda seragam dan gerakan bukan untuk membangun perselisihan. Karena pencak silat adalah seni gerakan yang indah sebagai ajang silaturahmi dan menumbuhkan karakter yang disiplin dan bertanggung jawab,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Humas PC Pagar Nusa Banyuwangi Rizki Alfian Restiawan.

Dia mengapresiasi langkah yang dilakukan Forpimka Srono dengan mengumpulkan pengurus lintas perguruan pencak silat ini.

”Kami ingin wilayah Banyuwangi kondusif dan aman, tanpa ada gesekan antarperguruan silat,” katanya.

Atas nama perguruan silat Pagar Nusa Banyuwangi, Rizki meminta agar para pendekar tidak bergerak sendiri.

sumber: radarbanyuwangi

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Polda Jatim, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, Kabidhumas Polda Jatim, Jawa Timur, Jatim